Harga Anjlok, Penambang Kripto Jual 14.000 Bitcoin Senilai Rp4,48 Triliun dalam 24 Jam
NEW YORK, iNews.id - Para penambang kripto berbondong-bondong menjual mata uang digital tersebut di tengah merosotnya harga bitcoin dalam beberapa waktu belakangan. Menurut data CryptoQuant, setidaknya terdapat 14.000 bitcoin yang dilepas senilai lebih dari 300 juta dolar AS atau Rp4,48 triliun dalam 24 jam pada akhir minggu lalu.
Penambang telah melepas jumlah bitcoin terbesar sejak Januari 2021 lalu. Fenomena ini disebut “penambangan kapitulasi”, dan biasanya menunjukkan bahwa penambang bersiap untuk menjual koin yang sebelumnya ditambang untuk menutupi biaya penambangan yang sedang berlangsung.
Saat ini bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar 23.254 dolar AS, naik sekitar 2,72 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, pasar kripto telah mengalami kemerosotan selama berbulan-bulan, dengan bitcoin turun hampir 70 persen dari level tertinggi sepanjang masa sekitar 69.000 dolar AS pada November 2021.
Sementara itu, inflasi sedang turun dan biaya energi mencapai rekor tertinggi saat perang antara Rusia dan Ukraina berkecamuk.
Harga bitcoin yang lebih rendah dan biaya energi yang lebih tinggi menekan margin keuntungan bagi para penambang. Hal ini yang mendorong beberapa orang menjual bitcoin dengan harga saat ini untuk mencoba menahan paparan terhadap volatilitas yang berkelanjutan di sektor ini dan mengurangi risiko lebih lanjut terhadap keuntungan mereka.
“Mengingat kenaikan biaya listrik, dan penurunan harga bitcoin yang tajam, biaya penambangan bitcoin mungkin lebih tinggi daripada harganya untuk beberapa penambang,” ujar analis Citi Joseph Ayoub dalam sebuah catatan dikutip dari CNBC, Rabu (20/7/2022).
“Dengan laporan pengunduran diri dari perusahaan pertambangan, serta penambang yang telah menggunakan peralatan mereka sebagai jaminan untuk meminjam uang, industri pertambangan bitcoin bisa berada di bawah tekanan,” sambungnya.
Salah satu perusahan penambangan kripto publik terbesar di Amerika Serikat, Core Scientific menjual hampir semua bitcoinnya pada bulan Juni. CEO Mike Levitt menuturkan bahwa sama seperti bisnis lainnya, penambang bitcoin perlu membayar tagihan mereka.
“Kami menambang dan menghasilkan atau memproduksi bitcoin, tetapi biaya, pengeluaran, dan kewajiban kami dalam dolar,” kata Levitt.