PPKM Darurat Hari ke-4, Pengelola Mal Rugi Miliaran hingga Potong Gaji Karyawan
MALANG, iNews.id - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli lalu membuat pelaku usaha pusat perbelanjaan mal di Malang mengalami kerugian besar. Sebab, selama PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021, semua mal di Jwa dan Bali wajib tutup.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan, hingga PPKM darurat hari keempat berlangsung sudah miliaran rupiah kerugian yang diderita pelaku pengelola pusat perbelanjaan atau mal.
"Saya enggak menngitung. Pasti miliaran kalau kami hitung, kayak omzet Hypermart turun drastis. Hypermart seharinya sudah ratusan juta. Belum Matahari ratusan juta per hari, belum tenant kecil, KFC, pasti mengalami penurunan karena enggak boleh dine in, tapi secara spesifik belum ngitung. Tapi itu pasti dampaknya bagi kami," kata Suwanto saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Selasa (6/7/2021).
Dia menuturkan, ada beberapa tenant yang juga mengalami gagal bayar dan menunggak utang imbas menurunnya omzet penjualan. Hal ini juga berpengaruh terhadap dinamika perekonomian mal di Malang.
"Uang kami yang nyantol di beberapa tenant puluhan miliar, mau ketagih gimana kondisinya seperti ini? Kami mengerti, yang penting operasional sama-sama jalan. Tapi begitu dihajar PPKM, ya income dari mana? Dulu income tenant belum pada bayar juga," ujarnya.
Menyiasati kerugian yang lebih besar sejak PSBB, pengelola mal memutuskan untuk melakukan efisiensi beberapa beban pengeluaran.
"Awal-awal PSBB sudah (PHK karyawan) 50 persen, efisiensi merumahkan beberapa karyawan. Sekarang belum seperti dulu, perhitungan kami masih belum selesai on target," tuturnya.
Sementara efisiensi lain yang dilakukan saat ini dengan memotong gaji seluruh pekerja di pusat-pusat perbelanjaan di Malang, dengan cara mengurangi jam kerja mereka.
"Sekarang ini kita potong gaji karyawan semua mau enggak mau, senang tidak senang supaya tidak terjadi PHK. Sistemnya kami enggak bisa gaji full, salah satunya sistem ya itu seminggu masuk, seminggu libur, kalau enggak gitu kami enggak kuat," ucapnya.
Editor: Jujuk Ernawati