Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke 8.388, TRON-KBLV Pimpin Top Gainers
Advertisement . Scroll to see content

Praktisi Nilai Mekanisme FCA Pemantauan Khusus Rawan Manipulasi

Minggu, 16 Juni 2024 - 23:05:00 WIB
Praktisi Nilai Mekanisme FCA Pemantauan Khusus Rawan Manipulasi
ilustrasi skema FCA di BEI (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mekanisme perdagangan full periodic call auction (FCA) atas saham dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dinilai sejumlah praktisi rawan menimbulkan manipulasi.

Dalam mekanisme FCA, order beli (bid) dan order jual (offer/ask) dikumpulkan terlebih dahulu dalam fase Order Collection hingga terbentuk Order Matching atau fase perjumpaan antara mereka yang beli dan mereka yang jual.

Tak ada lagi kolom bid dan offer dalam order book, melainkan Indikative Equilibrium Price (IEP) dan Indikative Equilibrium Volume (IEV) yang dijumpai dalam setiap sesi. Volume yang masuk dikumpulkan membentuk IEV, lalu terbentuk best bid/offer dalam IEP.

“Kadang-kadang dimanipulasi dengan satu bid yang besar, sehingga IEP-nya naik mentok auto rejection atas (ARA). Nah, sebelum 09:55 (waktu JATS), dicabut, langsung auto rejection bawah (ARB),” kata Pengamat Pasar Modal, Kartika Sutandi di iNews TV, dikutip Minggu (16/5/2024).

Bagi Kartika, hal ini justru menimbulkan volatilitas sekaligus ketidakpastian terhadap harga suatu saham. “In between that second, dari ARA ke ARB itu 10 persen atas, 10 persen bawah, ada 20 persen volatilty dalam satu menit, itu gimana enggak easy to manipulate,” paparnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut