Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ukraina Harus Serahkan Wilayah, Rusia: Tak Ada Kompromi!
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Putin untuk Impor Bensin

Kamis, 07 Juli 2022 - 20:06:00 WIB
Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Putin untuk Impor Bensin
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa minta bantuan Putin untuk impor bensin. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.id - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meminta Presiden Rusia Vladimir Putin membantu negaranya mengatasi kekurangan uang untuk mengimpor bahan bakar. Pasalnya, negara Asia Selatan itu tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak merdeka dari Inggris pada 1948. 

Rajapaksa mengaku berdiskusi dengan sangat produktif dengan Putin. Itu terjadi setelah Menteri Energi Sri lanka memperingatkan pada akhir pekan lalu bahwa negaranya mungkin akan segera kehabisan bensin. 

"Saya meminta dukungan kredit untuk mengimpor bahan bakar," kata Rajapaksa mengacu pada percakapannya dengan pemimpin Rusia itu, dikutip dari BBC, Kamis (7/7/2022).

Dia menambahkan telah dengan rendah hati mengajukan permintaan agar rute penerbangan antara Moskow dan Kolombo untuk dilanjutkan, setelah maskapai penerbangan berbendera Rusia Aeroflot menangguhkan layanannya pada bulan lalu.

"Kami dengan suara bulat sepakat penguatan hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan, dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara," ujarnya.

Adapun Sri Lanka telah membeli minyak dari Rusia dalam beberapa bulan terakhir untuk membantu meningkatkan pasokan bahan bakar selama krisis. Pemerintah Sri Lanka juga telah mengisyaratkan mereka bersedia untuk membeli lebih banyak dari negara yang kaya energi.

Upaya Rajapaksa untuk menyelesaikan krisis ekonomi terburuk Sri Lanka dalam lebih dari 70 tahun, termasuk mengamankan dukungan keuangan dari India dan China, sejauh ini gagal mengakhiri kekurangan bahan bakar, listrik, makanan, dan barang-barang penting lainnya selama berminggu-minggu.

Pada Minggu (3/7/2022), Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan, negara itu hanya memiliki cukup bensin yang tersisa kurang dari sehari di bawah permintaan reguler. Pekan lalu, pihak berwenang menangguhkan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan yang tidak penting dalam upaya untuk mempertahankan stok bahan bakar yang semakin menipis.

Sementara itu, Bank Sentral Sri Lanka juga menaikkan suku bunga utamanya sebesar 1 persen untuk mengatasi melonjaknya biaya hidup di negara itu. Sedangkan suku bunga pinjaman dinaikkan menjadi 15,5 persen, sedangkan suku bunga deposito dikerek menjadi 14,5 persen, tertinggi dalam 21 tahun.

Hal tersebut dilakukan saat inflasi tahunan mencapai rekor tertinggi 54,6 persen pada Juni karena biaya makanan melonjak lebih dari 80 persen.

Adapun pada Rabu (6/7/2022), ratusan orang kembali turun ke jalan di ibu kota Kolombo untuk memprotes pemerintah. Mereka berkumpul di dekat gedung parlemen di Kolombo sebagai upaya yang mereka sebut dorongan terakhir untuk menggulingkan pemerintahan Rajapaksa.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut