Profil Mike Lynch, Miliarder Teknologi asal Inggris yang Hilang usai Kapal Pesiarnya Disapu Badai
Setelah menjual Autonomy ke HP pada tahun 2011, yang diyakini telah menghasilkan 500 juta poundsterling, Lynch kemudian mendirikan perusahaan investasi teknologi Invoke Capital. Dana modal ventura tersebut berinvestasi dalam pendirian perusahaan keamanan siber Inggris Darktrace pada tahun 2013. Lynch, seorang pemegang saham di perusahaan tersebut, menduduki kursi di dewan direksi hingga awal tahun ini.
Lynch dan istrinya Angela Bacares memiliki dua orang putri, dan tinggal di kawasan Loudham Hall di Suffolk. Putrinya Hannah yang berusia 18 tahun, juga berada di kapal pesiar yang tenggelam.
Lynch meraup kekayaannya setelah menjual perusahaannya, Autonomy kepada raksasa komputer AS Hewlett-Packard (HP) pada tahun 2011 seharga 11 miliar dolar AS.
Namun, kasus hukum yang sengit menyusul transaksi akuisisi yang sangat penting itu membayangi Lynch selama lebih dari satu dekade. Dia dibebaskan di Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni atas berbagai tuduhan penipuan, yang menyebabkannya dijatuhi hukuman penjara selama dua dekade.
Dalam sebuah wawancara pada bulan Agustus, Lynch mengatakan bahwa dirinya yakin hanya dapat membuktikan ketidakbersalahannya di pengadilan AS karena kekayaannya.
"Anda seharusnya tidak perlu memiliki dana untuk melindungi diri Anda sebagai warga negara Inggris," ucap Lynch dalam sebuah wawancara.
"Alasan saya duduk di sini, jujur saja, bukan hanya karena saya tidak bersalah, tetapi karena saya punya cukup uang untuk tidak tersapu oleh proses yang dirancang untuk menyingkirkan Anda," katanya.
Tenggelamnya kapal pesiar itu terjadi pada hari yang sama ketika sesama terdakwa dalam kasus penipuan, Stephen Chamberlain, dikonfirmasi oleh pengacaranya meninggal dunia setelah ditabrak mobil di Cambridgeshire pada hari Sabtu.
Editor: Aditya Pratama