Program Kartu Prakerja Dinilai Berhasil, Banyak Negara Ingin Belajar ke RI
“Masalahnya, adalah para pekerja itu hanya memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp3,19 juta per bulan. Itu masih cukup rendah, kita harus gas terus. Kita berupaya menaikkan itu melalui peningkatan skill dan produktivitas,” ucapnya.
Prakerja semi bansos, lanjut Denni, hanya berlaku selama 2020-2022, di mana pelatihannya hanya online karena konteksnya pandemi. Saat itu, beasiswa pelatihan yang ditetapkan sebesar Rp1 juta, insentifnya Rp2,4 juta dengan Rp600.000 per bulan selama empat bulan.
Sementara, skema normal dimulai pada 2023 dengan beasiswanya sebesar Rp3,5 juta dan insentifnya hanya Rp600.000. Ini berubah karena pandemi sudah berakhir dan ekonomi sudah mulai membaik sehingga dukungan terhadap biaya beli sudah tidak perlukan lagi.
Selain itu, standar atau durasi pelatihan juga dinaikkan dari yang semi bansos minimal selama dua jam, kemudian mulai naik enam jam pada pertengahan 2021, lalu kini dalam skema normal menjadi minimal 15 jam durasi pelatihan.
Secara materi pun juga lebih kuat, lebih lengkap, dan lebih membekali para peserta Prakerja karena kita sangat fokus kepada upskilling dan reskilling.
Jumlah peserta pada skema semi bansos kota mengeksekusi 16,4 juta orang. Sedangkan pada skema normal satu tahun ini diberikan anggaran untuk 1 juta orang namun bisa melakukan optimalisasi hingga 1,2 juta orang.
“Pelatihan tatap muka atau secara offline sudah kita mulai sejak Prakerja memasuki skema normal. Sejauh ini dilaksanakan di 14 provinsi dengan sarana dan prasarana yang memadai,” katanya.
Editor: Aditya Pratama