Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkop: Koperasi Bisa Kelola Tambang Mineral dan Batu Bara, PP 39 Tahun 2025 Sudah Terbit
Advertisement . Scroll to see content

PTBA dan RMKE Kerja Sama Garap 2,5 Juta Ton Batu Bara Tahun 2023

Jumat, 16 Desember 2022 - 11:09:00 WIB
PTBA dan RMKE Kerja Sama Garap 2,5 Juta Ton Batu Bara Tahun 2023
Signing MoU PT RMK Energy Tbk (RMKE) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) oleh (kiri-kanan): Direktur Utama RMKE Tony Saputra, Direktur Operasional RMKE William Saputra, Direktur Pengembangan Bisnis PTBA Rafli Yandra, & Dirut PTBA Arsal Ismail. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), bekerja sama menggarap 2,5 juta ton batu bara mulai tahun 2023.

PTBA dan RMKE telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understansing/MoU) untuk menggarap 2,5 juta ton batubara PTBA yang dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai tahun 2023.

Melalui MoU tersebut, Grup RMKE atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.

Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra, mengatakan kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI dalam mengimplementasikan pengangkutan batu bara yang seamless di Sumatera Selatan.

Solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, dapat membantu PTBA mengoptimalkan sumber batu bara yang melimpah,
sehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas.

Tony menjelaskan, RMKE mendukung penuh kesadaran akan bisnis energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung rencana pemerintah net zero emission pada tahun 2060.

Meski demikian, lanjutnya, kebutuhan energy security yang mendesak ditengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik dunia menjadi suatu hal yang medesak dan sangat penting saat ini.

Oleh karena itu, kebutuhan batu bara ke depannya masih akan meningkat hingga tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil dan saat ekonomi dunia telah
kembali pulih pada level sebelum pandemi. Hal ini menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security.

“Kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah Perseroan untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini,” kata Tony.

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra, juga menyampaikan kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik,
mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70 persen dan penjualan batubara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan
dengan target tahun ini.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga batubara menjadi katalis bagi bisnis batubara saat ini, namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batubara di masa depan. 

"Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Dengan upaya tersebut, manajemen RMKE semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang berkualitas dan terintegrasi,” ungkap William.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, menyampaikan kerja sama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batubara.

Saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batubara Tanjung Enim-Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024. 

Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batubara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026.

Menurut dia, PTBA mengupayakan pemenuhan energy security yang mendesak di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik
dunia. 

Untuk itu, sinergi antar BUMN dan kolaborasi dengan pihak swasta mendukung PTBA dalam mengoptimalkan sumber batubaranya guna pemenuhan energy security
saat ini.

“Dan tentunya dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat meningkatkan kinerja operasional dan
keuangan yang signifikan, begitu pula RMKE dan PT KAI,”  tutur Arsal.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut