Punya Uang Nganggur Rp50 Juta? Ini Saran Perencana Keuangan
JAKARTA, iNews.id – Akhir tahun lalu, Anda mendapatkan bonus yang lumayan besar dari kantor sehingga Anda mungkin bingung mau ditaruh di mana duit sebanyak itu.
Atau mungkin Anda sudah menabung sekian lama untuk membayar uang muka pembayaran mobil kemudian ketertarikan Anda untuk membeli mobil tiba-tiba hilang? Atau, Anda menyisihkan sisa gaji Anda setiap bulan untuk menyiapkan resepsi pernikahan yang lumayan mahal kemudian tiba-tiba Anda merasa kurang cocok dengan pasangan Anda atau tiba-tiba pasangan Anda meninggalkan Anda tanpa sebab.
Sebagian dari Anda mungkin berpikir untuk menghabiskan sebagian uang tersebut untuk berbelanja pakaian bagi perempuan atau pria memilih untuk membeli barang yang menjadi hobinya. Ada juga yang mungkin memutuskan untuk jalan-jalan ke luar negeri mumpung ada duit. Lalu bagaimana saran para ahli perencana keuangan untuk mengelola duit Anda tersebut.
Yasmeen Danu, Investment Specialist di PT Panin Asset Management berujar, Anda harus melihat kondisi Anda terlebih dahulu. Kalau Anda belum berkeluarga, mungkin dana tersebut tergolong besar. Namun, belum tentu bagi mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.
“Cek dulu apakah sudah memiliki dana cadangan atau darurat? Jika belum, sediakan satu kali pengeluaran bulanan di tabungan dan dua kali pengeluaran bulanan di deposito atau reksa dana pasar uang. Dana ini minimal tiga kali pengeluaran bulanan,” kata Yasmeen kepada iNews.id, Sabtu (17/2/2018).
Kalau pengeluaran Anda sebulan sekitar Rp5 juta, Anda harus memiliki dana darurat setidaknya Rp15 juta dengan rincian Rp5 juta di ATM yang bisa diambil kapan saja dan Rp10 juta ditaruh di deposito dan reksa dana pasar uang. Tujuan dana darurat adalah untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga.
Sisa uang Anda kini Rp35 juta. Anda harus mulai menginvestasikan sebagian dana itu pada instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil yang menguntungkan. Pertama, tetap tujuan keuangan. Apakah anak Anda masuk sekolah dua tahun lagi? Apakah Anda ingin membeli rumah tiga tahun lagi? Atau Anda menargetkan menikah tahun depan sambil Anda mencari pasangan?
“Sediakan dananya di reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap,” kata Yasmeen. Dua instrumen ini cocok untuk investasi dengan jangka waktu maksimal tiga tahun.
Namun, bila Anda merasa belum membutuhkan uang tersebut dalam waktu dekat, maka Anda bisa menetapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun atau membeli properti secara tunai. Kemudian, taruh dana tersebut di reksa dana campuran atau reksa dana saham.
Jika dana Anda masih tersisa, maka Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk membayar uang muka rumah pertama bagi yang belum memiliki rumah. Namun, bagi yang sudah memiliki rumah, Anda bisa menggunakannya untuk menjalani hobi seperti traveling, fotografi, atau sekedar membeli ponsel atau video game terbaru. Ini penting sebagai bentuk apresiasi kepada diri Anda karena berhasil mendapatkan atau menyisihkan uang tersebut.
Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan dari ZAP Finance juga mempunyai saran serupa dengan Yasmeen. Jika Anda memiliki uang nganggur Rp50 juta dan Anda memiliki biaya hidup Rp10 juta per bulan, maka setidaknya persiapkan dana darurat sebesar Rp30 juta.
Setelah itu, kata Prita, pikirkan berbagai tujuan keuangan di masa depan seperti dana pendidikan dan dana pensiun. Dana pendidikan, kata Prita, bisa ditaruh di reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp10 juta sementara dana pensiun bisa ditaruh di reksa dana saham yang memiliki horizon panjang sebesar Rp10 juta.
“Jadi saat memasuki senja, pasangan suami istri tidak lagi mengalami kesusahan karena sudah memiliki dana tabungan yang diinvestasikan di reksa dana,” kata Prita.
Editor: Rahmat Fiansyah