Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Kompak Naik per 1 Desember 2025, Berikut Daftarnya
Advertisement . Scroll to see content

Putin Ambil Alih Proyek Migas Sakhalin-2, Jepang Ketar-ketir

Sabtu, 02 Juli 2022 - 20:15:00 WIB
Putin Ambil Alih Proyek Migas Sakhalin-2, Jepang Ketar-ketir
Presiden Rusia Vladimir Putin teken dekrit untuk ambil alih proyek migas Sakhalin-2 bikin Jepang ketar-ketir.
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia telah mengambil alih proyek minyak dan gas (migas) Sakhalin-2. Selain Gazprom, saham perusahaan ini sebelumnya dimiliki Shell, dan dua perusahaan Jepang

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada Kamis (30/6/2022) untuk mengambil seluruh proyek tersebut. Hal tersebut bisa memaksa Shell serta Mitsui dan Mitsubishi Jepang untuk meninggalkan investasi mereka karena meluasnya dampak ekonomi dari perang Rusia-Ukraina. 

Raksasa minyak Shell menyatakan perusahaan menyadari dekrit tersebut dan sedang menilai dampaknya. Dalam dekrit itu disebutkan, perusahaan baru akan mengambil alih semua hak dan kewajiban Sakhalin Energy Investment. 

Shell pada Februari lalu menyatakan, mereka akan menjual investasinya di Rusia karena konflik di Ukraina, termasuk fasilitas unggulan Sakhalin 2 di timur jauh Rusia. Namun pada April lalu dikatakan, perusahaan membutuhkan sekitar 3,8 miliar poundsterling untuk meninggalkan Rusia. 

Adapun proyek yang memasok sekitar 4 persen dari pasar gas alam cair (LNG) dunia saat ini, 50 persennya dimiliki dan dioperasikan oleh Gazprom. Menurut keputusan tersebut, Gazprom akan mempertahankan sahamnya, tetapi pemegang saham lainnya harus meminta saham kepada pemerintah Rusia di perusahaan baru tersebut dalam waktu satu bulan.

Pemerintah kemudian akan memutuskan apakah akan mengizinkan mereka untuk tetap memiliki saham atau tidak. Menurut laporan The Daily Telegraph dan Reuters, Shell telah melakukan pembicaraan dengan pembeli potensial terkait sahamnya dalam proyek tersebut, termasuk beberapa dari China dan India. 

Kepala Eksekutif Shell Ben van Beurden mengatakan, Shell membuat kemajuan yang baik dalam rencananya untuk keluar dari usaha patungan.

"Saya tidak dapat memberi tahu Anda dengan tepat di mana kami berada karena ini adalah proses komersial jadi saya harus menghormati kerahasiaan, tetapi saya dapat memberi tahu Anda ketika saya mendapat pembaruan minggu lalu, saya sangat senang dengan di mana kami berada," kata dia, dikutip dari BBC, Sabtu (2/7/2022).

Ini tampaknya menjadi langkah yang sangat politis. Dampaknya kemungkinan akan terasa paling tajam di Jepang, yang telah banyak terlibat dalam sanksi terhadap Rusia.

Sementara itu, tiga perusahaan asing memegang saham signifikan di Sakhalin-2, yakni Shell, Mitsui, dan Mitsubishi. Tetapi Shell telah menghapus nilai asetnya di Rusia, dan mengatakan akan keluar dari negara itu. Sementara Jepang sangat bergantung pada impor gas alam cair.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut