Roatex, Perusahaan Hungaria Jadi Pemenang Tender Sistem Transaksi Tol Tanpa Sentuh
JAKARTA, iNews.id - Perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd ditetapkan sebagai pemenang lelang sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). Dalam lelang akhir, Roatex mengalahkan konsorsium NTS.
Konsorsium NTS terdiri atas PT Nusantara Telematics System-PJSC Mostotrest (Rusia)-Service Telematics LLC (Rusia). Nilai penawaran Roatex dalam lelang itu mencapai Rp6,45 triliun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit berharap sistem transaksi MLFF akan memperlancar sekaligus mempercepat arus kendaraan saat melakukan pembayaran.
"Sehingga tidak ada penumpukan di gerbang tol," katanya, Kamis (28/1/2021).
Danang mengatakan, Roatex sebelumnya telah mendapatkan kepercayaan sebagai badan usaha pemrakarsa menggelar uji kelayakan (feasibility study) pada Februari 2019. Bersama Hungarian Toll Service Company (NUZs), Roatex telah menyiapkan studi komprehensif soal sistem MLFF di Indonesia.
Chief Representative Roatex, Musfihin Dahlan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pemerintah Indonesia dalam proyek tersebut. "Dengan ditetapkannya Roatex sebagai pemenang tender, kami bersama BPJT akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek ini," kata Musfihin.
Dia menyebut, proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) itu memiliki masa konsesi 10 tahun. Roatex akan membawa Global Navigation Satellite System (GNSS) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem MLFF nantinya.
"Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (Electronic Road Payment), traffic manajemen berbasis data induk (Big Data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya," tuturnya.
Menurut Musfihin, teknologi ini sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir yang dikelola NUZs. Berbekal pengalaman itu, dia yakin kehadiran MLFF bakal memudahkan pengguna jalan dalam mengurangi kemacetan pada jam-jam padat.
Editor: Rahmat Fiansyah