Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Sepekan Melemah Tipis 0,09 Persen, Sentuh Rp16.750 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Bisa Menguat dan Tinggalkan Level Rp16.000 Dengan Cara Ini

Senin, 29 April 2024 - 05:12:00 WIB
Rupiah Bisa Menguat dan Tinggalkan Level Rp16.000 Dengan Cara Ini
ilustrasi nilai kurs rupiah terhadap dolar AS (ist)
Advertisement . Scroll to see content

SAMOSIR, iNews.id - Pergerakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sepekan. Rupiah ditutup perkasa ke Rp16.210 berkat data perdagangan domestik yang kuat dan intervensi Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan.

Ekonom BCA David Sumual mengatakan, rupiah bisa saja kembali menguat meninggalkan Rp16.000 per dolar AS karena ketegangan geopolitik yang mereda dan indeks dolar AS sedikit turun.

"Mungkin saja, kan karena perkembangannya sangat dinamis, kalau saya perhatikan ini sekarang mereda kan ketegangannya, indeks dolarnya juga sedikit menurun, harga minyaknya menurun ya, bukan tidak mungkin kembali ya," kata David usai Pelatihan Jurnalis BI di Samosir, Sumatera Utara, Minggu (28/4/2024).

Namun, David menekankan pentingnya memperhitungkan nilai fundamental ekonomi seperti ekspor dan inflasi. Hal tersebut karena ada faktor inflasi pangan yang naik beberapa waktu ini.

"Tapi tadi, ya mungkin juga kita harus perhitungkan nilai fundamental seperti ekspor, inflasi, kita tahu kan inflasi pangan kita naik cukup tinggi ya beberapa bulan terakhir, nah ini tentu mempengaruhi inflasi ekspor-impor kita, itu mempengaruhi juga fundamental rupiah," tutur David.

Menurut David, posisi rupiah saat ini masih relatif kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lain terhadap dolar AS.

Berdasarkan data BI, pelemahan Rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat lebih rendah yakni 5,07 persen (ytd). Adapun Yen Jepang dan Dollar New Zealand  masing-masing melemah 8,91 persen dan 6,12 persen (ytd), sementara mata uang kawasan, seperti  Baht Thailand dan Won Korea masing-masing melemah 7,88 persen dan 6,55 persen (ytd).

"Nah itu makanya kita lihat ketika Jepang melemah sekitar tadi 10 persen, Yuan juga melemah, Korean Won juga nggak mau diam atau produknya enggak bersaing dengan kompetitor utama dia gitu ya, jadi dia juga dibiarin saja mata uangnya melemah," kata David.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut