Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Hentikan Pasokan Gas Nord Stream 1 ke Eropa selama 3 Hari

Jumat, 02 September 2022 - 07:36:00 WIB
Rusia Hentikan Pasokan Gas Nord Stream 1 ke Eropa selama 3 Hari
Rusia sepenuhnya menghentikan pasokan gas ke Eropa melalui pipa utama Nord Stream 1 selama tiga hari ke depan dengan alasan perbaikan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia sepenuhnya menghentikan pasokan gas ke Eropa melalui pipa utama Nord Stream 1 selama tiga hari ke depan. Raksasa energi milik Rusia, Gazprom menyampaikan, penutupan aliran gas tersebut karena akan dilakukan perbaikan. 

Mengutip BBC, Rusia secara signifikan telah mengurangi ekspor gas melalui pipa. Namun, Moskow membantah membantah tuduhan telah menggunakan pasokan energi sebagai senjata perang melawan negara-negara Barat.

Pipa Nord Stream 1 membentang 1.200 km (745 mil) di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke timur laut Jerman. Dibuka pada tahun 2011, pipa ini dapat mengirim maksimum 170 juta meter kubik gas per hari dari Rusia ke Jerman.

Sebelumnya, pipa ditutup selama 10 hari pada bulan Juli untuk perbaikan. Baru-baru ini pipa gas beroperasi pada kapasitas hanya 20 persen setelah Rusia mengklaim ada peralatan yang rusak.

Presiden regulator jaringan Jerman, Klaus Mueller mengatakan, pihaknya akan mampu mengatasi persoalan gas jika Rusia melanjutkan pengiriman dalam beberapa hari mendatang.

"Saya berasumsi bahwa kami akan mampu mengatasinya. Saya percaya bahwa (pasokan gas) Rusia akan kembali ke 20 persen pada hari Sabtu, tetapi tidak ada yang benar-benar bisa mengatakannya," ucapnya dikutip, Jumat (2/9/2022).

Sementara, Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan, peristiwa ini telah memaksa beberapa perusahaan Jerman untuk menghentikan produksi. Menurutnya hal ini menjadi sebuah kekhawatiran yang cukup besar. 

"Ini bukan kabar baik, karena itu bisa berarti bahwa industri yang bersangkutan tidak hanya sedang direstrukturisasi tetapi juga mengalami keruntuhan-keruntuhan struktural, yang terjadi di bawah tekanan besar," ujar Habeck.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut