Rusia Serang Pembangkit Listrik Ukraina, Harga Minyak Mentah Naik 0,86 Persen
Sanksi Barat ke Rusia sejak 24 Februari 2022, dikhawatirkan berimbas pada pengiriman minyak dari Rusia, sehingga berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak.
Aktivitas perdagangan untuk minyak mentah Rusia diperkirakan sudah tampak membeku, para pembeli dipandang ragu-ragu berkat sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskow, meskipun Rusia adalah pengekspor gabungan produk minyak mentah dan minyak terbesar di dunia.
Analis menilai reli harga minyak akan diimbangi oleh kemungkinan tambahan pasokan minyak dari Iran ke tingkat global.
"Kenaikan harga berkaitan dengan gangguan terhadap ekspor minyak Rusia, yang diimbangi berkat ada potensi lebih banyak pasokan minyak mentah Iran," kata analis Commonwealth Bank Of Australia Vivek Dhar kepada Reuters, Jumat (4/3/2022).
Vivek Dhar memperkirakan harga Brent di bursa berjangka masih akan bertahan di harga rata-rata 110 dolar AS per barel hingga kuartal kedua dan ketiga tahun ini.
Sementara itu, pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 tampaknya mendekati klimaks. Sebuah pertemuan tingkat menteri dilaporkan akan berlangsung segera.
"Risikonya adalah harga bisa naik di atas perkiraan kami dalam jangka pendek. Bahkan masuk akal saat Brent bisa menembus 150 dolar AS per barel," ujar Vivek.
Editor: Jeanny Aipassa