Saham Tesla Meroket, Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Saham Tesla naik lebih dari 12 persen pada perdagangan awal pekan setelah Musk melakukan kunjungan mendadak ke China untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang. Kenaikan ini membalikkan kerugian selama hampir dua bulan yang disebabkan buruknya penjualan mobil listrik, PHK massal, pengunduran diri eksekutif, serta berkurangnya pendapatan.
Pihak berwenang China untuk sementara menyetujui rencana Tesla untuk sepenuhnya meluncurkan teknologi Full Self-Driving di negara tersebut. Tesla akan menerapkan FSD menggunakan layanan navigasi dan pemetaan Baidu, sekaligus membangun kemitraan yang telah ada sejak tahun 2020. Asosiasi Produsen Mobil China yang didukung pemerintah mengatakan bahwa Tesla Model 3 dan Model Y mematuhi persyaratan keamanan data China.
Selain itu, Musk juga sedang mencari persetujuan untuk mentransfer data yang dikumpulkan di China ke luar negeri guna melatih algoritmanya untuk kendaraan tanpa pengemudi.
Adapun, sejak tahun 2021, Tesla telah menyimpan semua data yang dikumpulkan oleh armada kendaraan listrik China di negara tersebut, seperti yang diwajibkan oleh regulator setempat.
“Jika Musk dapat memperoleh persetujuan dari Beijing untuk mentransfer data yang dikumpulkan di China ke luar negeri, hal ini akan menjadi 'pengubah permainan' dalam percepatan pelatihan algoritma untuk teknologi otonomnya secara global,” kata Analis Wedbush Dan Ives dalam sebuah catatan.
Editor: Aditya Pratama