Sandi Ingin Satu BUMD Lepas Saham ke Publik Tiap Tahun
Pengusaha kelahiran Pekanbaru, Riau itu menambahkan, kelima BUMD DKI yang diprioritaskan untuk go-public adalah BUMD yang besar sehingga bisa menarik investor. BUMD yang besar tersebut berarti besar dari sisi aset maupun bisnis.
"Kita tidak bisa tetapkan, tapi harus IPO-nya menarik, harus menjadi penggerak untuk pembangunan Jakarta, jadi dana yang dikelola juga dana yang coba di-raise di IPO ini yang coba kita galang harus yang signifikan. Jadi ini yang kita dorong," ucap dia.
Saat ini, kata Sandi, Pemprov DKI Jakarta mempunyai 26 BUMD yang dipantau untuk mengetahui mana yang memiliki kemungkinan untuk IPO berdasarkan syarat itu untuk kemudian ditetapkan 5 BUMD terbaik dan yang paling memenuhi syarat
"Jadi kita punya 26 BUMD, yang sekarang kita pantau yang memiliki kemungkinan untuk IPO, tapi kita lihat 5 dulu. Tapi kita tetapkan, best of the best-nya yang kita dorong dulu," katanya.
Berdasarkan data Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi DKI Jakarta, ada beberapa BUMD yang memiliki aset besar diantaranya PT Bank DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Pembangunan Jaya, dan PT Jakarta International Expo (JIE).
Editor: Ranto Rajagukguk