September, Harga Batu Bara Acuan Turun di Bawah 50 Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 menekan harga batu bara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) bulan ini di bawah 50 dolar AS per ton.
HBA untuk September 2020 ditetapkan sebesar 49,42 dolar AS per ton, turun 0,92 dolar AS dari HBA Agustus sebesar 50,34 dolar AS per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan, turunnya HBI disebabkan oleh konsumsi batu bara domestik dan global yang tertekan oleh pandemi.
Dari global, serapan batu bara dari China dan India yang tak lain pasar utama penjualan batu bara Indonesia masih minim. Kedua negara tersebut memperketat impor batu bara dari luar negeri.
"Covid-19 menyebabkan penurunan impor batubara oleh China sebesar 20 persen dan belum pulihnya permintaan dari India pasca-lockdown," kata Agung, Rabu (2/9/2020).
Pandemi, kata dia, membuat cadangan batu bara di China dan India melimpah. Adapun permintaan batu bara turun akibat perekonomian belum beroperasi secara normal.
Sejak pandemi, HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen pada angka 67,08 dolar AS per ton di Maret dibandingkan Februari 66,89 dolar AS per ton.
Kemudian, HBA terus melemah sejak saat itu. Pada April, HBA ditetapkan 65,77 dolar AS per ton dan Mei anjlok ke 61,11 dolar AS per ton. Lalu Juni makin anjlok ke 52,98 dolar AS per ton dan Juli turun lagi ke 52,16 dolar AS per ton.
Sebagai informasi, HBA diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.
Harga acuan ini digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).
Editor: Rahmat Fiansyah