Simak, 4 Cara Rusia Bertahan dari Sanksi Barat
LONDON, iNews.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin, meyakinkan rakyatnya bahwa negara itu sanggup bertahan dari sanksi Barat. Dalam sepekan terakhir, Putin terus menyuarakan bahwa sanksi Barat lebih merugikan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dibandingkan Rusia.
Baru-baru ini Putin mengadakan pertemuan dengan eksekutif perusahaan penerbangan dan menyampaikan bahwa sanksi Barat yang antara lain memblokir penerbangan dari negara itu akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
"Barat secara kolektif tidak berencana untuk mundur dari kebijakan tekanan ekonominya terhadap Rusia. Setiap sektor ekonomi Rusia perlu membuat rencana jangka panjang berdasarkan peluang internal," kata Putin, seperti dikutip CNN, Jumat (22/4/2022).
Kebijakan kemandirian Putin dapat diprediksi. Sejak Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, negara itu telah bersiap untukmenghadapi sanksi Barat dengan strategi yang dijuluki "Benteng Rusia."
Namun skala serangan balasan ekonomi yang dilakukan Barat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, yang diikuti dengan meningkatnya gelombang perusahaan yang memutuskan bisnis dengan Rusia, sangat mengejutkan.
Berikut 4 cara Rusia untuk bertahan dari sanksi Barat, di mana perusahaan, industri, dan pejabat melakukan penyesuaian hidup di bawah tekanan ekonomi:
1. Mendesain Ulang Mobil Lada
Merek mobil domestik era Soviet yang ikonik di Rusia ini sangat bergantung pada suku cadang impor. Avtovaz, yang memproduksi Lada, dimiliki oleh pembuat mobil Prancis Renault, dan berbagi sistem pengadaan tunggal untuk suku cadang.
Sebagai tanggapan atas berita bahwa Renault keluar dari pasar Rusia, Avtovaz mengungkapkan bahwa mereka harus mendesain ulang beberapa model dengan cepat sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada komponen impor.
Perusahaan tidak merinci model mana yang akan terpengaruh, tetapi mengatakan mereka akan tersedia secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang.
Evgeny Eskov, pemimpin redaksi jurnal industri mobil Rusia Auto Business Review, mengatakan model yang didesain ulang akan menjadi versi yang lebih sederhana dari mobil saat ini, tanpa fitur tambahan seperti ABS.
"Hanya mobil brutal dari masa lalu," tulis Eskov, dalam email ke CNN Business.