JAKARTA, iNews.id - Bakpia merupakan oleh-oleh ikonik khas Yogyakarta. Setiap kali berkunjung ke Kota Pelajar tersebut, rasanya wajib menjadikan bakpia sebagai buah tangan.
Namun siapa sangka, ternyata makanan yang terbuat dari tepung terigu dan isian kacang hijau ditambahkan gula tersebut bukan berasal dari Yogyakarta, melainkan berasal dari Negeri Tirai Bambu atau China.

India Cari Pemasok Minyak Alternatif Usai AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia
Dilansir dari sibakuljogja.jogjaprov.go.id, Rabu (8/2/2022), berdasarkan penelitian Amelia Puspita Sari dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan judul "Bakpia sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Indonesia dan Tiongkok di Bidang Kuliner" (Studi Kasus Bakpia 29), bakpia terbentuk dari pengaruh akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.
Bakpia pertama kali dibawa oleh pendatang asal Tiongkok, Kwik Sun Kwok pada 1940-an yang datang ke Yogyakarta. Pada saat itu, Kwik menyewa sebidang tanah di Kampung Suryowijayan, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta milik seorang warga lokal bernama Niti Gurnito.
Mulanya, bakpia dibuat menggunakan isian daging dan menggunakan minyak dari babi. Namun, kemudian kemudian dimodifikasi menjadi kue yang tidak lagi menggunakan minyak babi dengan isian kacang hijau.
Hasil adaptasi cita rasa bakpia yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Yogyakarta mulai digemari banyak orang dan berhasil diterima oleh semua lapisan masyarakat.
Pada tahun 1980-an, bakpia semakin populer dan mulai muncul produsen-produsen rumahan bakpia di kawasan Pathuk.
Para penjual membuka toko di rumah masing-masing dalam memasarkan bakpia buatannya. Bakpia dikemas menggunakan kardus atau kertas karton. Bakpia tersebut kemudian dikenal dengan nama Bakpia Pathuk.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku