Spotify Bakal PHK Massal Lagi, 1.500 Karyawan Terdampak

STOCKHOLM, iNews.id - Raksasa streaming musik, Spotify mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.500 karyawan atau 17 persen dari total tenaga kerjanya. Hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya perusahaan.
Mengutip Reuters, dalam sebuah surat kepada karyawannya, CEO Spotify Daniel Ek mengatakan, perusahaan mempekerjakan lebih banyak orang pada tahun 2020 dan 2021 karena biaya modal yang lebih rendah meskipun outputnya meningkat. Sebagian besar hal ini terkait dengan memiliki lebih banyak sumber daya.
Spotify setidaknya akan mengeluarkan uang sekitar 130 juta euro hingga 145 juta euro pada kuartal keempat akibat PHK tersebut. Adapun, sebagian besar uang tunai dari biaya tersebut akan dicatat pada kuartal fiskal pertama dan kedua tahun 2024.
Ek menuturkan, saat ini pihaknya masih fokus pada efisiensi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Pengurangan karyawan ini akan terasa besar mengingat laporan pendapatan positif baru-baru ini.
“Dari sebagian besar metrik, kami lebih produktif namun kurang efisien. Kami harus melakukan keduanya,” ujar Ek dikutip, Selasa (5/12/2023).
Karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan uang pesangon, uang liburan, dan jaminan kesehatan sekitar lima bulan selama masa pesangon.
“Kami memperdebatkan pengurangan yang lebih kecil sepanjang tahun 2024 dan 2025. Namun, mengingat kesenjangan antara tujuan finansial kami dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya kami adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami,” ucap Ek.