Studi: 186 Bank di AS Berisiko Bangkrut
Namun skenario ini hanya akan berjalan jika pemerintah tidak melakukan tindakan apapun.
"Jadi, perhitungan kami menunjukkan bahwa bank-bank ini tentu saja memiliki potensi risk of run, jika tidak ada intervensi atau rekapitalisasi pemerintah lainnya," tulis para ekonom.
Sementara dalam kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank, yang menyimpan sebagian besar asetnya dalam obligasi pemerintah AS, nilai pasar obligasinya turun ketika suku bunga mulai naik.
Itu karena sebagian besar obligasi membayar tingkat bunga tetap yang menjadi lebih menarik jika tingkat bunga turun, menaikkan permintaan dan harga obligasi. Namun ketika suku bunga naik, suku bunga tetap yang lebih rendah yang dibayarkan oleh obligasi tidak lagi menarik bagi investor.
Waktunya bertepatan dengan kesulitan keuangan yang dihadapi banyak nasabah, yang sebagian besar merupakan startup teknologi, sehingga memaksa mereka menarik simpanan.
Selain itu, Silicon Valley Bank memiliki bagian yang tidak proporsional dari pendanaan yang tidak diasuransikan, dengan hanya 1 persen memiliki leverage yang tidak diasuransikan lebih tinggi.
"Gabungan, kerugian dan leverage yang tidak diasuransikan memberikan insentif untuk menjalankan deposan yang tidak diasuransikan SVB," bunyi catatan tersebut.
Para ekonom mengatakan, penarikan dana di bank-bank ini dapat menimbulkan risiko bahkan bagi deposan yang diasuransikan, mereka yang memiliki simpanan 250.000 dolar AS atau kurang di bank karena dana asuransi simpanan FDIC mulai menimbulkan kerugian.
Editor: Jujuk Ernawati