Tak Hanya Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir Juga Sepi Pembeli
JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini Pasar Tanah Abang menjadi sorotan masyarakat maupun pejabat Pemerintah Indonesia karena kehidupan pasar yang dulu ramai pembeli kini tinggal menyisakan beberapa konsumen yang datang. Bahkan, toko-toko yang dulunya selalu ramai oleh penghuninya yang bersemangat menjajakan jualannya kini tidak terdengar lagi.
Sebagaimana Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, yang telah dikenal oleh masyarakat sebagai pusat grosir produk tekstil dan pakaian jadi kini nasibnya pun tidak jauh berbeda.
Padahal, dahulu banyak pedagang eceran yang datang dari seluruh pelosok Nusantara seperti Papua dan juga kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga India dan Afrika yang ingin membeli produk tekstil dari Pasar Cipulir.
Berdasarkan pantauan iNews.id, Jumat (22/9/2023), kondisi Pasar Cipulir Lama sangat lenggang oleh pembeli. Para karyawan toko yang biasanya berteriak untuk menjajakan barangnya kini lebih banyak melamun dan berbicang satu sama lain. Bahkan, ada pedagang yang asyik tiduran sambil bermain ponsel.
Toko-toko pun sudah banyak yang tutup. Dari 4 lantai, terdapat sejumlah toko yang sudah tidak berjualan lagi. Hal ini karena pengunjung banyak yang beralih membeli secara online.
Salah seorang pedagang, Yulina, yang sudah 18 tahun berjualan di Pasar Cipulir mengungkapkan bahwa kondisi pasar sepi pembeli sudah berlangsung sekitar satu tahun.
"Kondisi sepi ini sudah setahun lebih dan ini berdampak terhadap pendapatan," ucap Yulina.
Dia mendugasepinya pembeli ke Pasar Cipulir ini karena menjamurnya barang-barang yang mulai dijual di sejumlah platform media sosial dan harganya sangat jauh berbeda dengan yang dijual di pasar langsung.
"Ya itu karena ada Lazada, Shopee, TikTok juga. (Harganya) beda banget, misalnya legging di sini satunya Rp18.000, sementara itu di online Rp10.000 atau Rp8.000," katanya.