Tak Punya Pesawat, Karyawan Merpati Kini Tinggal 10 Orang
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih mencari investor baik dari dalam maupun luar negeri. Langkah ini untuk membantu menyembuhkan maskapai dari kondisi keterpurukan.
Mantan SVP Cooporate Planing Merpati Ery Wardhana ragu akan datang investor baru. Mengingat kondisi Merpati tidak memungkinkan. Ibarat pribahasa, hidup segan mati tak mau.
Ini bisa dilihat dari jumlah karyawan Merpati. Saat ini hanya ada 10 karyawan. Satu nama merupakan Direktur Utama Asep Ekanugraha.
Menurut Erry, Merpati juga hanya menyisakan kantor ruko di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Sementara kantor-kantor di daerah sudah ditutup perseroan
"Saya gambarkan ya posisi Merpati sekarang itu ada direktur satu, pegawai sembilan di kantor Sunter. Di daerah sudah ditutup semua," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Menurut Ery, hal ini harus dipertanyakan kepada Kementerian BUMN. Sebab, apakah boleh perusahaan BUMN berjalan dengan posisi satu direktur dan sembilan pegawai.
"Ini harus dicek apakah boleh direktur satu di ADRT BUMN boleh enggak kalau direktur satu," katanya.
Saat ini, Merpati juga tidak memiliki pesawat. Bahkan surat izin untuk pesawat bisa terbang atau Air Operator Certificate (AOC) belum memiliki. "Pesawat enggak ada yang hidup. kantor daerah enggak ada semua. Pegawai sudah dihabisi semua," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani