Tanah Lot Kehilangan 30 Persen Pendapatan dari Pariwisata
JAKARTA, iNews.id - Meletusnya Gunung Agung, membuat aktivitas ekonomi sejumlah tempat di Bali menjadi terganggu. Pasalnya, seluruh maskapai penerbangan mengambil tindakan untuk tidak melayani sementara rute tujuan Bali dan Lombok.
Sampai saat ini, kondisi Gunung Agung masih berada pada fase kritis atau berstatus awas level IV. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengungkapkan, kegiatan ekonomi di wilayahnya yang memang ditopang dari pariwisata kian lesu. Wisatawan nasional maupun internasional sebagian besar ada yang memilih untuk kembali ke negaranya masing-masing.
Namun, ada juga yang memilih untuk menetap hingga kondisi Gunung Agung dinyatakan aman. "Pariwisatanya baik-baik saja. Cuma kembali kepada pribadinya masing-masing caranya mereka menyikapi kejadian ini. Mengenai pariwisatanya untuk Tanah Lot Tabanan sendiri penurunan wisatawannya turun hingga 30 persen sejak kejadian Gunung Agung meletus," ucap Eka usai menerima anugerah Dana Rakca Award di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu 6 Desember 2017, malam.
Dia kembali menyebutkan, untuk Tanah Lot per tahunnya bisa menerima pendapatan hingga Rp140 miliar dari hasil pariwisata. Tetapi, secara keseluruhan di Bali, dampak Gunung Agung berpotensi menyebabkan kerugian hingga mencapai Rp200-an miliar lebih.
Akibat aktivitas perekonomian yang menurun karena bencana Gunung Agung, bisnis perhotelan di sana mulai menggalakan ide untuk mendapatkan okupansi.
Dari sisi pengunjung, Eka menyebutkan, kunjungan wisatawan mancanegara bisa mencapai 3-4 juta orang. Untuk itu, ia berharap erupsi Gunung Agung lekas selesai sehingga aktivitas ekonomi di Bali bisa berjalan normal.
"Sudah jalan diskon hotel-hotel di Tabanan. Untuk pendapatan kita per tahunnya Rp140 miliar dikurangin saja 30 persen (kerugian)," katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk