Terjadi Penarikan Dana Rp29,7 Triliun dalam Sehari dari Bursa Kripto Terbesar di Dunia
Mengenai apakah Binance memiliki cukup USDC untuk memenuhi permintaan penarikan USDC, dia mengakui mungkin diperlukan memindahkan dana ke dompet digital panas online dari dompet offline, mengonversi stablecoin satu sama lain, atau melakukan peningkatan jaringan, yang kadang menyebabkan penundaan.
Binance menyatakan dalam tweet sekitar pukul 16.54 waktu setempat bahwa penarikan USDC telah dilanjutkan. Pada Selasa (13/2/2022), Binance menghentikan penarikan USDC, di mana pemegang token digital menukar koin kripto mereka, biasanya melalui blockchain yang berbeda.
"Di USDC, kami telah melihat peningkatan penarikan," cuit Zhao Binance sekitar pukul 08.20.
Binance menyatakan pada September lalu, akan secara otomatis mengonversi saldo pengguna dan setoran baru USD Coin dan dua stablecoin lainnya menjadi stablecoin-nya sendiri, Binance USD. Menurutnya, menukar USDC dengan dua token lainnya, yakni Paxos Standard dan Binance USD membutuhkan penggunaan dolar AS di bank New York.
"Bank baru buka beberapa jam lagi. Kami berharap situasi akan pulih saat bank dibuka," ucapnya.
USDC, yang dikeluarkan Circle yang berbasis di AS adalah stablecoin terbesar kedua di dunia. Chief Strategy Officer dan Kepala Kebijakan Global Circle Dante Disparte mengatakan bahwa akan ada tantangan terkait likuiditas dan penebusan ketika aset ditukar dengan cara yang dilakukan Binance dengan USDC.
"Fitur mata uang digital dolar likuid seharusnya dapat ditukarkan sesuai permintaan, dan setara setiap saat, bahkan selama kondisi stres," ujar Disparte.
Editor: Jujuk Ernawati