Ternyata Ini Alasan KCIC Tunda Proyek Stasiun Walini
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan pembangunan Stasiun Walini bukan dibatalkan melainkan ditunda. Hal itu, terkait dengan efisiensi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, mengatakan pembangunan Stasiun Wanili tetap menjadi bagian dari perencanaan proyek KSJB. Namun pembangunannya akan dilanjutkan pada fase berikutnya.
"Perlu kami luruskan jika yang terjadi adalah penundaan, bukan pembatalan. Sehingga pembangunannya akan dilanjutkan di fase berikutnya," ujar Mirza Soraya, saat dihubungi MNC Portal, Rabu (20/10/2021).
Dia mengungkapkan, alasan PT KCIC menghentikan sementara pembangunan stasiun di kawasan perbukitan itu, didorong oleh semangat efisiensi anggaran untuk proyek KCJB.
Namun Mirza membantah jika hal itu terkait dengan pembengkakan biaya proyek KSJB yang telah menjadi sorotan hingga Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk turun tangan mengawasi jalannya proyek KCJB.
Menurut dia, penundaan pembangunan Stasiun Walini didorong semangat efisiensi yang dilakukan manajemen PT KCIC yang saat ini tengah berupaya mengembalikan anggaran ke anggaran dasar.
"Salah satu pertimbangan dilakukan penundaan adalah semangat efisiensi yang sedang kami lakukan. Saat ini kami sedang berupaya mengembalikan anggaran ke initial budget atau anggaran dasar," kata Mirza.
Selain itu, lanjutnya, penundaan tersebut juga didasarkan pada pertimbangan potensi penumpang menuju Stasiun Walini yang relatif rendah karena wilayahnya sebagian besar adalah perkebunan teh dan perbukitan.
Walini merupakan kawasan yang didominasi perkebunan teh. Terdapat beberapa merek teh yang dihasilkan dari perkebunan di kawasan ini, seperti Teh Walini, Gunung Mas dan Goalpara.
Seiring dengan rencana pembangunan Stasiun Walini, kawasan perkebunan teh tersebut akan dikembangkan menjadi metropolitan baru dengan nama Walini Raya. Konsep yang disajikan adalah konsep kota baru.
"Untuk konsep pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Walini, konsep yang kami miliki adalah Walini Raya. Pada kawasan ini direncanakan terdapat area komersial seperti convention center, apartemen, hotel dan resort, area bisnis dan lainnya. Termasuk juga kampus, layanan kesehatan, hingga perumahan tapak," tutur Mirza.
Editor: Jeanny Aipassa