Menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Wow, Begini Rasanya Melaju 352 Km/Jam
JAKARTA, iNews.id - Lembaran sejarah tak lama lagi terukir di Indonesia. Jika tak ada perubahan, mahakarya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan resmi diperasikan pada 1 Oktober 2023. Sebagai bagian kesiapan, serangkaian uji coba dilakukan.
Portal berita iNews.id atas undangan Kementerian Perhubungan berkesempatan menjajal langsung kereta peluru itu, Sabtu (2/9/2023) pagi. Hadir dalam perjalanan ini antara lain Menhub Budi Karya Sumadi, Wamen BUMN Rosan Roeslani, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, dan Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.
Hadir pula Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwanto, Presdir China Railway International Co Ltd Ju Guojiang, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenkomarves Septian Hario Seto serta para pemimpin redaksi media massa nasional. Pada perjalanan kembali dari Bandung menuju Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ikut serta.
Benarkah kereta cepat melaju tenang meski gas telah menyentuh di atas 300 kilometer/jam? Apa saja fasilitas dalam kereta dengan teknologi termutakhir itu? Berikut catatan perjalanannya:
Stasiun Halim-Padalarang Cuma 30 Menit
Tubuh Komodo Merah mengilat. Ketika kulit itu tersentuh jemari, terasa licin dan sangat mulus. Padu-padan corak merah tua dan abu-abu yang menyelimuti sekujur badan, ditambah bujur persegi hitam kaca jendela, memunculkan nuansa anggun dan gagah.
Komodo Merah, nama sementara yang disematkan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sabtu pagi itu bertengger di rel Stasiun Halim, Jakarta Timur. Kereta buatan CRCC Qingdao Sifang Co Ltd ini sesuai skenario bakal dipacu pada kecepatan 350 km/jam.
Sekadar catatan untuk Stasiun Halim. Hingga awal September ini pengerjaan proyek terus dikebut. Kendati secara umum telah dapat difungsikan—dalam arti penumpang bisa masuk hingga boarding--namun sejumlah fasilitas pendukung belum rampung.
Area parkir kendaraan belum tertata, begitu pula jalanan masuk areal stasiun yang masih dikerjakan. Lalu-lalang kendaraan pengangkut material proyek maupun logistik membuat stasiun masih dalam kondisi berdebu.
Khusus akses masuk, pengalaman sejumlah calon penumpang dalam uji coba ini, mereka diarahkan oleh peta digital (google maps) masuk melalui kompleks perumahan TNI AU Halim. Celakanya, saat tiba mereka hanya akan bertemu dinding seng yang menutup seluruh areal belakang stasiun.

Ini lantaran area itu masih dalam proyek pekerjaan. Mau tak mau mereka harus kembali ke luar kompleks dan masuk lewat akses tol hingga menemukan pintu masuk utama Stasiun Halim.