Tol Bogor-Serpong Membentang 32,03 Km, Ditargetkan Rampung Agustus 2028
JAKARTA, iNews.id - Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung akan memulai proses konstruksi pada Oktober 2026 dan rampung pada Agustus 2028. Proses pembebasan lahan akan dimulai pada awal tahun 2026.
"Pengadaan tanah akan dimulai awal tahun 2026. Diharapkan mendukung pengebangan konektivitas," ucap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Willan Oktavian dalam keterangannya di Kementerian PU, Jakarta, dikutip, Sabtu (4/10/2025).
Willan menambahkan, ruas tol Bogor-Serpong akan membentang sepanjang 32,03 kilometer (km) dan melintasi dua provinsi, yaitu 27,83 km di Jawa Barat, dan 4,2 km di Banten.
"InsyaAllah tanpa menggunakan APBN, skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) adalah menggunakan metode bangun guna serah yang telah banyak dilaksanakan di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia," kata dia.
Adapun, pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung terbagi menjadi empat seksi. Seksi 1 Junction (titik pertemuan jalan tol) Salabenda sampai Simpang Susun-Pondok Udik sepanjang 3,97 km. Seksi 2 Simpang Susun-Pondok udik sampai Simpang Susun-Putat Nutug sepanjang 9,27 km.
Kemudian, Seksi 3 Simpang Susun-Putat Nutug sampai Simpang Susun Rumpin, sepanjang 8,23 km, dan Seksi 4 Simpang Susun-Rumpin sampai Junction Serpong sepanjang 10,56 km.
Dia menuturkan, proyek Tol Bogor-Serpong merupakan bagian dari rencana pengembangan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road atau JORR III, yang akan terhubung dengan Tol Depok-Antasari (Desari). Ke depannya, tol ini juga akan terhubung dengan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat.
"Proyek ini menghubungkan dengan jalan tol yang sudah ada yaitu di sebelah barat yakni Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), kemudian nanti menyambung juga dengan Tol Bogor Outer Ring Road atau BORR," tuturnya.
Proyek jalan tol tersebut dipastikan setelah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) terkait proyek Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung. Nilai investasi proyek jalan tol tersebut mencapai Rp12,3 triliun.
BSIS merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Persada Utama Infra (pemegang saham mayoritas 51 persen), PT Jasa Marga (Persero) Tbk 26 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12 persen, dan PT Hutama Karya (Persero) 10 persen.
Editor: Aditya Pratama