Tren Investasi Properti Setelah Resesi, Rumah Jadi Primadona
Dia mengungkapkan dibandingkan rumah tapak, apartemen masih belum terlalu diminati. Hal ini dikarenakan milenial atu pembeli masih menyukai hunian rumah tapak.
“Sebelum masa Covid-19, pasar apartemen sedang oversupply (kelebihan pasok). Kemudian datangnya Covid-19 semakin memperparah kekosongan apartemen. Sehingga masih memerlukan waktu 1-2 tahun untuk kembali memilki ospek,” tutur Panangian.
Mengenai tren investasi properti di dunia metaverse, menurutnya belum menarik untuk pasar Indonesia. Namun dia mengingatkan investor properti untuk melakukan analisa sebelum membeli rumah di metaverse.
Dia meminta investor, harus mampu menganalisis apakah harga properti yang ingin dibeli di metaverse bisa mengalami kenaikan dan memberikan keuntungan sesuai harapan.
Menurut dia, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan berinvestasi properti di metaverse, yaitu untuk pembelian dari pengembang (primary market), lebih didominasi pembelian langsung ke lokasi oleh konsumen.
"Tetapi pembelian dari pemilik perseorangan (secondary market), lebih banyak melalui broker,” ungkap Panangian.
Editor: Jeanny Aipassa