Tularkan Ilmu Sukses, UMKM Bantu Perajin Naik Kelas
JAKARTA, iNews.id – Meraih kesuksesan dalam berbisnis menjadi impian setiap pelaku usaha. Namun, menularkan kesuksesan yang diraih itu kepada orang lain, jelas perbuatan yang mulia.
Nancy Craft Co sudah melakukannya selama puluhan tahun. Perusahaan yang bergerak di bidang industri mebel dan kerajinan itu berhasil menelurkan beberapa pengusaha baru. Di antara mereka kini bahkan ada yang sudah naik kelas menjadi eksportir.
Nancy Craft Co didirikan pada 1981 oleh Alfred Kindangen dan Nancy Baguna. Pendirian usaha tersebut dimulai ketika Alfred dan Nancy menerima pesanan produk berbahan rotan dari seorang kenalan di Amerika Serikat. Karena komoditas rotan tidak terdapat di AS, pasangan itu pun terdorong untuk memanfaatkan peluang tersebut menjadi bisnis.
Sekarang, Nancy Craft Co dijalankan oleh putri Alfred, Regina Kindangen. Perusahaan tersebut terus berkembang menjadi penghasil produk rotan yang diminati, terutama oleh masyarakat global. Produk-produk furnitur dan kerajinannya telah dipasarkan ke 43 negara.
Sejak 1993, Nancy Craft Co selalu hadir dalam pameran di Ambiente Messe Frankfurt, Jerman, yang digelar setiap tahun di Bulan Februari.
Saat ini, UMKM yang beralamat di Jalan Pancoran Timur III No 33 Jakarta Selatan itu mempekerjakan 40 orang di dalam pabriknya. Namun di luar itu, Nancy Craft Co juga banyak mengaryakan para perajin yang ada di desa-desa.
“Kebanyakan dari mereka berada di remote area (wilayah yang berjauhan dari Jakarta—red),” ungkap Regina kepada iNews.id, Rabu (9/2/2022).
Tak sekadar mempekerjakan mereka, perusahaannya juga memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para perajin itu agar kemampuan mereka semakin hari semakin baik. Di antara bentuk pembinaan tersebut yakni mulai dari technical advisory hingga permodalan.
Lewat technical advisory, para perajin diberi bantuan teknis, bimbingan ahli, arahan, serta saran mengenai perakitan, perawatan, penanganan, dan pengujian produk. Sasaran akhir dari pembinaan ini adalah agar produk yang dihasilkan memenuhi standar ekspor.
Adapun bantuan permodalan kepada para perajin bertujuan agar mereka dapat mengembangkan diri dan memproduksi berbagai order atau pesanan yang diterima Nancy Craft Co. “Dari situ, kami mengembangkan usaha mereka juga, dan akhirnya menaikkan kesejahteraan keluarga mereka,” ujar Regina.
Perempuan itu mengungkapkan, banyak dari perajin binaannya berasal dari kalangan ibu-ibu yang bekerja di rumah. Para ibu itu pun merasa senang karena bisa bekerja sambil mengurusi pekerjaan rumah tangga dan mengawasi anak-anak mereka.
Kini, kata Regina, sedikitnya tiga dari perajin yang dikaryakan oleh Nancy Craft Co kini telah “naik kelas” menjadi eksportir.
“Value (nilai) perusahaan ini sejak berdiri 40 tahun silam adalah membangun ekonomi kerakyatan melalui kegiatan bisnis kami dan pengaruhnya bagi masyarakat perajin yang kami bina, juga impact-nya bagi para UMKM yang kami latih dan bimbing,” kata Regina.
Tahun lalu, lewat program BRILianpreneur 2021, Nancy Craft Co masuk dalam 500 UMKM binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Program yang berawal pada 2019 ini bertujuan untuk mendorong para UMKM dalam negeri menampilkan hasil karya produk terbaik mereka, sekaligus mendukung pemerintah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Regina sendiri juga terlibat dalam sejumlah program pemberdayaan UMKM yang digagas bank pelat merah itu. Dia aktif berkecimpung dalam beberapa kegiatan Rumah BUMN BRI. Regina juga menjadi pembicara dalam program edukasi kewirausahaan perempuan yang disponsori BRI di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, kemampuan segmen UMKM menyerap tenaga kerja di Indonesia mencapai 96,92 persen. Dengan kata lain, segmen tersebut memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Kita tahu, tugas negara itu menghadirkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Dan cara terbaik menyejahterakan rakyat adalah dengan memberi pekerjaan,” tutur Sunarso saat menjadi pembicara utama dalam Inspiration Talk UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur 2021, Desember lalu.
Dari situ, kata dia, BRI pun tergerak untuk mengambil peran strategis dalam memajukan UMKM dalam negeri. “Karena cara paling baik untuk menyejahterakan rakyat adalah membangun dan membina UMKM,” ucapnya.
Sunarso mengatakan, mayoritas portofolio BRI saat ini difokuskan pada UMKM. Bahkan, lebih dari 80 persen kredit BRI disalurkan untuk UMKM.
Menurut laporan keuangan per 31 Desember 2021, kredit BRI secara konsolidasian tumbuh 7,16 persen menjadi Rp1.042,7 triliun sepanjang tahun lalu. Dari jumlah itu, kredit untuk segmen mikro menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah mencapai Rp483,89 triliun atau naik 12,98 persen yoy.
Sementara, kredit untuk segmen kecil dan menengah sebesar Rp240,35 triliun. Dengan begitu, total pertumbuhan kredit UMKM yang disalurkan BRI pada 2021 adalah Rp724,24 triliun. Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit BRI sepanjang tahun lalu mencapai 83,86 persen.
Editor: Ahmad Islamy Jamil