Tutup Posko Angkutan Lebaran 2022, Menhub: Kendaraan Pribadi Capai 47 Persen Memang Terbukti

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan prediksi pengguna kendaraan pribadi mencapai 47 persen di musim mudik lebaran 2022 memang terbukti. 

"Apa yang kita riset, kendaraan pribadi sebanyak 47 persen memang terbukti, dari Jabodetabek ke arah timur, menunjukkan angka yang besar," ujar Budi Karya, dalam konferensi pers penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022, pada Selasa (10/5/2022). 

Baca Juga

RI Bidik Kerja Sama Sektor Maritim dengan Rusia, Ini Potensinya

Menurut Menhub, jumlah pengguna jalan tol juga meningkat hingga 11,8 persen. Kemudian, terjadi penurunan lalu lintas sebesar 45 persen pada penyelenggaraan mudik tahun ini.

Pada kesempatan itu, Menhub memberikan beberapa catatan penting terkait penyelenggaraan mudik tahun ini. "Penutupan posko ini punya arti juga, ada tugas lain dari kita, yaitu memetakan dan mengevaluas ini sendiri," ujar Budi Karya. 

Secara umum, penyelenggaraan mudik dilakukan melalui berbagai moda transportasi. Namun, sebagian besar masyarakat menggunakan kendaraan pribadi jalur darat untuk kembali ke kampung halamannya.

Menurut Menhub, hadirnya tol di Jawa dan Sumatera memeriahkan euphoria mudik yang sudah 2 tahun tidak dirasakan masyarakat. Volume kendaraan di jalan tol meningkat pada masa arus mudik dan arus balik.

"Saya mengapresiasi Bapak Ibu dari Kepolisian yang bisa mengendalikan sehingga bisa terjadi penurunan lalu lintas. Hal ini ditandai dengan berkurangnya pemudik yang menggunakan motor, yang artinya komunikasi dari kita untuk seyogyanya tidak mudik pakai motor didengar," ungkap Budi Karya.

Menhub mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh insan perhubungan yang telah bekerja keras pada penyelenggaraan mudik kali ini, baik dari Kementerian/Lembaga, BUMN, TNI/Polri dan instansi lainnya.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 dengan ini saya nyatakan ditutup," tutur Budi Karya.

Editor: Jeanny Aipassa