Twitter Dilaporkan Minta Beberapa Karyawan yang Dipecat Kembali Bekerja
NEW YORK, iNews.id - Twitter Inc dilaporkan meminta beberapa karyawan yang telah dipecat untuk kembali bekerja karena menduduki sejumlah posisi penting yang dibutuhkan platform media sosial tersebut.
Seperti diketahui, Twitter telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 50 persen dari 7.500 karyawan pada Jumat (4/11/2022). Elon Musk mengatakan PHK massal karyawan Twitter perlu dilakukan karena perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar AS per hari.
Hanya berselang sehari setelah PHK massal tersebut, Twitter memanggil beberapa karyawan untuk kembali bekerja dengan beberapa alasan.
Pada Senin (7/11/2022), Bloomberg melaporkan lusinan karyawan Twitter telah diminta untuk kembali bekerja dengan alasan terjadi kesalahan administrasi. Selain itu, beberapa karyawan lainnya dipanggil kembali bekerja karena memiliki pengalaman membangun fitur yang diinginkan pemilik Twitter baru, yakni miliarder Elon Musk.
Saat mengutarakan keinginan membeli Twitter, Elon Musk mengisyaratkan perubahan besar dengan menyebut platform media sosial itu akan sangat fokus pada rekayasa perangkat lunak hardcore, desain, infosec & perangkat keras server.
Elon Musk juga telah mengumumkan perubahan besar lainnya pada platform, termasuk kemampuan untuk melampirkan teks panjang ke tweet, monetisasi untuk pembuat konten, perubahan pada fitur pencarian Twitter, dan rencana pembayaran untuk verifikasi.
Belum diketahui pasti berapa banyak karyawan Twitter yang dipanggil kembali untuk bekerja, namun diduga beberapa diantaranya adalah petinggi Twitter yang menduduki posisi penting.
Seperti diketahui, beberapa eksekutif puncak meninggalkan Twitter setelah diakuisisi Elon Musk, termasuk mantan CEO Parag Agrawal, Chief Finanical Officer (CFO) Ned Segal, dan kepala kebijakan Vijaya Gadde.
Editor: Jeanny Aipassa