Ukraina Bakal Jual NFT untuk Mendanai Militer Melawan Rusia

KIEV, iNews.id - Pemerintah Ukraina menyampaikan bakal mengeluarkan token non-fungible (NFT) untuk mendanai militernya dalam upaya mempertahankan negara dari invasi Rusia. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov melalui akun twitternya @FedorovMykhailo.
After careful consideration we decided to cancel airdrop. Every day there are more and more people willing to help Ukraine to fight back the agression. Instead, we will announce NFTs to support Ukrainian Armed Forces soon. We DO NOT HAVE any plans to issue any fungible tokens
— Mykhailo Fedorov (@FedorovMykhailo) March 3, 2022 ![]()
Baca JugaRupiah Menguat 1,05 Persen Sepekan, Kembali di Bawah Rp16.600
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami memutuskan untuk membatalkan airdrop. Setiap hari semakin banyak orang yang bersedia membantu Ukraina untuk melawan agresi. Sebagai gantinya, kami akan segera mengumumkan NFT untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina. Kami TIDAK PUNYA rencana untuk mengeluarkan token yang sepadan," tulis Fedorov melalui tweet-nya dikutip, Jumat (4/3/2022).
Dikutip dari BBC, Pemerintah Ukraina telah mengumpulkan lebih dari 200 juta poundsterling atau setara Rp3,81 triliun dari penjualan obligasi perang. Obligasi merupakan salah satu dari sejumlah cara yang digunakan Ukraina untuk mengumpulkan dana.
Selain itu, Pemerintah Ukraina juga sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengenai bantuan darurat.
NFT adalah aset satu-satunya di dunia digital yang dapat dibeli dan dijual seperti properti lainnya, tetapi tidak memiliki bentuk yang nyata. Token digital dapat dianggap sebagai sertifikat kepemilikan untuk aset virtual atau fisik.
Pengumuman yang disampaikan Fedorov ini merupakan tanda terbaru bahwa pemerintah Ukraina merangkul aset digital karena mencari cara baru untuk mengumpulkan uang untuk membayar militernya.