Para pemimpin negara-negara anggota UE menyebut, lonjakan harga yang besar dan pertumbuhan global yang merosot disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina empat bulan lalu.
"Gagasan energi murah hilang dan gagasan energi Rusia pada dasarnya hilang dan kita semua dalam proses mengamankan sumber alternatif. Pemerintah harus mendukung kelompok masyarakat yang paling menderita," tutur Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyatakan, negaranya sedang menuju kekurangan gas jika pasokan Rusia tetap sedikit. Bahkan, beberapa industri harus tutup pada musim dingin mendatang.
"Perusahaan harus menghentikan produksi, memberhentikan pekerja mereka, rantai pasokan akan runtuh, orang akan berutang untuk membayar tagihan pemanasnya," kata dia.
Sebelum perang, Rusia mengirim 40 persen kebutuhan gas ke UE. Untuk Jerman sendiri, gas Rusia berkontribusi sekitar 55 persen. Inflasi di 19 negara UE juga telah mencapai level tertinggi sepanjang masa di atas 8 persen. Para eksekutif UE memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun menjadi 2,7 persen tahun ini.
Editor: Jujuk Ernawati
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku