BRUSSEL, iNews.id - Pertemuan perwakilan pemerintah Uni Eropa untuk membahas pembatasan harga minyak lintas laut Rusia yang dijadwalkan pada hari Jumat lalu dibatalkan. Adapun rencana pertemuan tersebut untuk membahas proposal G7.
Mengutip CNBC International, pada hari Kamis lalu, pemerintah Uni Eropa terpecah untuk membatasi harga minyak Rusia yang bertujuan mengekang kemampuan Moskow untuk membayar perangnya di Ukraina tanpa menyebabkan kejutan pasokan minyak global. Batas harga tersebut sedianya akan mulai berlaku pada 5 Desember mendatang.
Indonesia Stop Impor, Harga Beras Global Anjlok
“Konvergensi pandangan tidak cukup," ujar seorang diplomat dikutip, Minggu (27/11/2022).
"Tidak akan ada pertemuan malam ini atau akhir pekan ini," kata seorang diplomat kedua.
Hungaria dan Serbia Sepakat Bangun Pipa untuk Pasok Minyak Rusia
Ide pembatasan harga tersebut untuk melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari yang ditetapkan oleh negara-negara G7 dan sekutunya.
Karena perusahaan pelayaran dan asuransi utama dunia berbasis di negara-negara G7, batas harga akan membuat Rusia sangat sulit menjual minyaknya, di mana komoditas tersebut merupakan ekspor terbesar yang menyumbang sekitar 10 persen dari pasokan dunia.
Jerman Ambil Alih Kilang Minyak Rusia untuk Amankan Pasokan Energi
Polandia, Estonia, dan Lituania mendorong batas yang jauh lebih rendah daripada 65-70 dolar AS per barel yang diusulkan oleh G7. Sementara, Yunani, Siprus, dan Malta melobi untuk batas yang lebih tinggi, atau beberapa bentuk kompensasi atas hilangnya bisnis yang diharapkan menjadi besar.
G7 Sepakat Beri Batasan Harga Minyak Rusia, Begini Reaksi Kremlin
Para diplomat Uni Eropa, yang menolak disebutkan namanya, menyebut, tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
“Yang terbaru adalah bahwa Polandia, Estonia, dan Lituania mencoba untuk mengalahkan satu sama lain dalam ketangguhan mereka dalam batas harga,” ucap salah satu diplomat.
Dia menambahkan, Polandia ingin menghubungkan kesepakatan batas harga dengan paket baru.
“Sementara itu Malta, Yunani, dan Siprus ada di dalamnya untuk mendapatkan uang, dengan cara apa pun mereka bisa mendapatkannya. Jadi posisinya masih sangat berjauhan dan AS tidak terlihat membawa keduanya,” ujar diplomat itu.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku