Vale Indonesia Siap Suplai Nikel untuk Bahan Baterai Mobil Listrik
Febriany menyebut, investasi smelter membutuhkan dana yang cukup besar. Apalagi, tambang di Pomalaa akan dijadikan bahan baku baterai mobil listrik sehingga membutuhkan teknologi yang saat ini belum ada di Indonesia. Dengan begitu, nantinya smelter di tambang Pomalaa akan menjadi pionir pengolahan nikel untuk baterai mobil listrik di Indonesia.
"Kebanyakan produksi nikel Indonesia itu, bentuknya feronikel dan NPI, ini kelas dua. Jadi tidak bisa dipakai untuk baterai mobil listrik. Nanti, prosesnya akan berbeda dengan yang sekarang ini, karena akan banyak menggunakan bleaching," ujar Febriany.
Selain Pomalaa, dia menyebut, Vale Indonesia juga berencana membangun smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Calon mitra untuk membangun dua smelter itu tengah melakukan studi kelayakan di kedua tambang di Pulau Sulawesi itu.
Febriany berharap, studi dari calon mitra bisa rampung tahun ini sehingga proses pembangunan smelter bisa segera dilakukan. Ada tiga calon mitra yang dikabarkan akan menggandeng Vale Indonesia yaitu dari Jerman, Jepang, dan China.
Dua tambang ini menjadi pertaruhan bagi Vale Indonesia karena akan berpengaruh pada nasib kontrak karya (KK) di Pomalaa dan Bahodopi. (Ulfa Arieza)
Editor: Rahmat Fiansyah