Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Drama China CEO Kaya Raya Jatuh Cinta pada Gadis Miskin Kini Dilarang, Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Viral CEO Menangis setelah Pecat Karyawan

Jumat, 12 Agustus 2022 - 08:33:00 WIB
Viral CEO Menangis setelah Pecat Karyawan
Braden Wallake, CEO yang mengunggah foto menangis setelah pecat karyawan dan menjadi viral. Foto: LinkedIn Braden Wallake
Advertisement . Scroll to see content

Namun yang lain mendukung Wallake. Mereka mengatakan mengerti memecat orang adalah proses emosional, dan memuji keterbukaannya.

Salah satu mantan karyawannya, Noah Smith juga membela mantan bosnya. Dia mengatakan, hanya ingin bekerja untuk manajer seperti Wallake.

"Bagi mereka yang ingin mempekerjakan saya, saya hanya tertarik bekerja untuk orang-orang seperti Braden Wallake yang memiliki pandangan hidup yang positif. Saya tidak tertarik bekerja untuk Anda jika Anda berpikir bekerja lebih lama hanya untuk menghasilkan lebih banyak uang adalah cara paling berharga untuk menghabiskan waktu Anda," tuturnya.

Wallake memberikan tanggapan. Dia menulis, "Hai semuanya, ya, saya adalah CEO yang menangis. Tidak, maksud saya bukan untuk menjadikannya tentang saya atau mengorbankan diri saya sendiri. Saya minta maaf hal ini datang dengan cara itu."

"Bukan tempat saya untuk menyebutkan nama karyawan di depan umum. Apa yang ingin saya lakukan sekarang adalah mencoba memperbaiki situasi ini dan memulai utas untuk orang-orang yang mencari pekerjaan," imbuhnya.

Profesor perilaku organisasi di Bayes Business School Andre Spicer mengatakan, unggahan tersebut tidak mengejutkan mengingat tren manajemen saat ini.

"Ini adalah tren, CEO dan pemimpin didorong untuk menjadi otentik dan membawa diri mereka yang sebenarnya untuk bekerja. Ini menunjukkan emosi dan reaksi nyata Anda dan orang-orang didorong untuk menunjukkannya melalui banyak pemikiran manajemen saat ini, jadi itu tidak mengejutkan," ujarnya.

Dia menambahkan, Wallake tampaknya menavigasi tindakan penyeimbangan yang rumit antara terlalu otentik dan tidak cukup otentik, kadang disebut sebagai keaslian terbatas.

"Jadi idealnya, apa yang seharusnya dilakukan orang ini adalah menggunakan keaslian terbatas, di mana dia sedikit jujur ​​tentang kesalahan yang dia buat dan dia akan mengakuinya, tapi kemudian tidak mengubahnya menjadi pesta kasihan tentang dirinya sendiri, pada dasarnya," ucapnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut