Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Militer AS Hancurkan Kapal Selam Pengangkut Narkoba di Karibia
Advertisement . Scroll to see content

Waduh! Tarif Trump Bisa Bikin Nilai Ekspor Indonesia Turun Drastis

Jumat, 04 April 2025 - 14:17:00 WIB
Waduh! Tarif Trump Bisa Bikin Nilai Ekspor Indonesia Turun Drastis
Tarif Trump dinilai akan membuat nilai ekspor Indonesia menurun secara drastis. (Foto: Ilustrasi/Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menilai pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh Amerika Serikat (AS) berpotensi menggerus surplus perdagangan Indonesia. Bahkan, nilai ekspor Indonesia terancam menurun secara signifikan.

Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad menjelaskan kebijakan tarif ini merupakan respons AS terhadap defisit perdagangan mereka yang cukup besar.

"Saya kira pengenaan tarif ini kalau kita lihat dari historikal data disebabkan oleh defisit perdagangan Amerika yang cukup besar, diperkirakan sampai kemarin bulan Februari ya data dari Trading Economics 121 miliar dolar AS," ujar Tauhid dalam Special Dialogue IDX Channel, Jumat (4/4/2025).

Infografis Produk Ekspor RI yang Bakal Terdampak Tarif 32 Persen Trump
Infografis Produk Ekspor RI yang Bakal Terdampak Tarif 32 Persen Trump

Dia mengatakan, kebijakan tarif ini akan berdampak pada semua negara, termasuk Indonesia yang mencatatkan surplus perdagangan sebesar 18 miliar dolar AS atau 10 persen dari total ekspor pada 2024. Dia memperkirakan Indonesia tidak bisa mempertahankan surplus perdagangan sebesar itu usai tarif impor sebesar 32 persen diterapkan AS.

"Pengenaan tarif 32 persen ini tentu sangat berdampak pada ekspor kita secara keseluruhan ya, the worst case-nya tentu saja kita tidak bisa menikmati surplus yang sebesar itu dari total perdagangan kita ke Amerika yang rata-rata per tahun sebesar sekitar 26-28 miliar dolar AS," jelasnya.

Tauhid menduga AS melihat perlunya penerapan tarif resiprokal, yang bukan hanya soal tarif itu sendiri, tetapi juga hambatan non-tarif yang dihitung sebagai biaya besar. Dia menyoroti beberapa komoditas seperti alkohol dan bahan kimia yang perlu ditinjau ulang.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut