Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di 2050, Dampak Perubahan Iklim
Advertisement . Scroll to see content

Wakili Jokowi di HSBC Summit 2023, Menko Airlangga Soroti Perang Israel-Hamas

Rabu, 11 Oktober 2023 - 13:45:00 WIB
Wakili Jokowi di HSBC Summit 2023, Menko Airlangga Soroti Perang Israel-Hamas
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sambutan di HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia harus tetap fokus dalam menavigasi jalan ke depan, di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global.

Menurut dia, perang Rusia-Ukraina yang belum usai, ditambah perang Israel-Hamas yang kembali memanas, membuat ketidakpastian global meningkat. Hal itu, juga diperparah dengan krisis pangan akibat pemanasan global dan perubahan iklim di berbagai negara.

"Perang di Rusia-Ukraina, baru saja kita dengar di Israel dan Hamas, kemudian kita mendapatkan juga krisis pangan dimana India melarang ekspor beras, sementara India adalah eksportir terbesar beras, 20 juta ton," ungkap Airlangga mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023). 

Sementara itu, Afrika Barat, biasanya pun mengimpor 17 juta ton beras. Sehingga, dia mengatakan tentu pangan menjadi satu sektor yang sangat penting untuk dunia. 

Terlebih lagi, IMF baru saja merilis Economic Outlook dan di tahun 2024 direvisi ke bawah dimana IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di 2024 dari 3% turun ke 2,9%, kemudian inflasi dan likuiditas menjadi isu yang harus segera diselesaikan.

"Bagi kawasan ini, ekonomi China melambat dan permintaan domestik di China juga turun. Ini penting untuk diperhatikan, karena China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, dan efeknya ada, tetapi kita juga harus tetap mengantisipasi situasi ketidakpastian ini," ucap Airlangga.

Di situasi global yang penuh ketidakpastian ini, ada titik terang bahwa Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam 7 kuartal berturut-turut dan ini dijalani dengan tingkat inflasi yang rendah.

"Bulan September lalu, inflasi kita di 2,28 persen. Tentu inflasi 2,28 persen dengan pertumbuhan di atas 5 persen ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa membangun perekonomian dengan pertumbuhan yang berkualitas. IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan 5 persen di 2023 maupun di 2024," tutur Airlangga.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut