Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Wall Street Ditutup Melemah Imbas Inflasi AS yang Tembus 8,5 Persen

Rabu, 13 April 2022 - 07:31:00 WIB
 Wall Street Ditutup Melemah Imbas Inflasi AS yang Tembus 8,5 Persen
Bursa Amerika Serikat atau Wall Street. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Laporan CPI Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga yang dibayar konsumen perkotaan AS untuk sekeranjang barang mencatat lompatan bulanan terbesar sejak September 2005. 

Mahalnya harga barang memicu lonjakan inflasi menjadi 8,5 persen pada Maret 2022, yang merupakan angka inflasi terpanas selama lebih dari empat dekade.

Sebagian besar pertumbuhan CPI teratas disebabkan oleh lonjakan bulanan 18,3 persen dalam harga bensin, ke rekor tertinggi 4,33 dolar AS per galon.

Saham energi menikmati persentase kenaikan terbesar di antara 11 sektor utama di S&P 500, melonjak 1,7 persen didukung lonjakan harga minyak mentah.

Laporan CPI mempengaruhi ekspektasi investor mengenai kenaikan suku bunga yang akan datang dari The Fed. Namun sentimen negatif semakin meningkat menyusul hasil lelang treasury 10 tahun senilai 34 miliar dolar AS yang buruk.  

Wall Street perlahan berbalik arah ke zona negatif, dipicu aksi jual saham sektor keuangan dan perawatan kesehatan. Volume di bursa AS adalah 11,25 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,60 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut