Wujudkan Champion of Financial Inclusion, BRI Terapkan Prinsip ESG dalam Pembiayaan UMKM

Dari pelaku usaha yang belum tersentuh lembaga pembiayaan formal tersebut, 7 juta di antaranya mengandalkan pinjaman kerabat, ada pula 5 juta pelaku usaha yang mengandalkan rentenir dengan bunga sekitar 100-500 persen per tahun. Maka, sebanyak 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh sama sekali oleh lembaga keuangan akan menjadi fokus BRI.
“Secara prioritas, perseroan akan menyasar terlebih dahulu 18 juta pelaku usaha yang sama sekali belum tersentuh lembaga pembiayaan. Kami mempunyai aspirasi menjadi bank yang terdepan dan paling concern dalam implementasi ESG di Indonesia maupun Asia Tenggara,” ujarnya.
Pendorong Utama Pertumbuhan
Analis emiten dari Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan pun mengatakan, penyaluran kredit atau pembiayaan segmen UMKM, khususnya mikro akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan tahun ini.
“Akan terus meningkat mengikuti pemulihan ekonomi. Pembiayaan di sektor ini juga diperkirakan akan tumbuh positif pada tahun ini. BRI menargetkan pertumbuhan pinjaman konsolidasi 9-11 persen secara tahunan untuk 2022,” ujarnya dalam hasil riset yang dipublikasikan belum lama ini.
Oleh karena itu, penerapan prinsip ESG dapat diperkuat dalam pembiayaan di segmen UMKM. Hal ini dinilai akan memperkuat ketertarikan investor untuk mengoleksi saham BBRI. Terlebih, penerapan prinsip ESG pada bisnis inti perseroan juga menjadi pendorong pertumbuhan kinerja.