Yuk, Kenalan dengan DME, Gas yang Bakal Gantikan LPG untuk Masak
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara ke dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). DME digadang-gadang bakal jadi pengganti liquified petroleum gas (LPG).
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah menggelontorkan subsidi LPG berkisar Rp60 triliun-Rp70 triliun. Jika semua pengguna LPG beralih ke DME, maka angka subsidi yang cukup besar dapat dialihkan ke kebutuhan lain.
Lantas, apa itu DME? Mengutip laman Badan Litbang Kementerian ESDM, DME memiliki kemiripan dengan komponen LPG, yaitu terdiri atas propan dan butana, sehingga DME bisa diterapkan serupa layaknya LPG.
DME berasal dari berbagai sumber, baik bahan bakar fosil maupun yang dapat diperbaharui. Dalam hal ini, pemerintah berupaya menggunakan batu bara untuk dijadikan DME.
DME merupakan senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan dan tidak beracun, tidak merusak ozon, tidak menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, mempunyai nyala api biru, memiliki berat jenis 0,74 pada 60/60oF.
DME pada kondisi ruang yaitu 250C dan 1 atm berupa senyawa stabil berbentuk uap dengan tekanan uap jenuh sebesar 120 psig (8,16 atm). DME ini mempunyai kesetaraan energi dengan LPG berkisar 1,56-1,76 dengan nilai kalor DME sebesar 30,5 dan LPG 50,56 MJ/kg.
Pada awalnya DME digunakan sebagai sebagai solvent, aerosol propellant, dan refrigerant. Namun saat ini, DME sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, rumah tangga, dan genset.
Editor: Aditya Pratama