Analisa Teknikal Moving Average dalam Investasi Saham
1. Simple Moving Average (SMA)
Analisa teknikal ini menggunakan aritmatika Moving Average yang dihitung dengan menambahkan harga penutupan saham untuk sejumlah periode waktu dan kemudian dibagi sejumlah periode waktu tersebut.
Dalam Simple Moving Average, data yang dimasukkan adalah sama bobot. Ini berarti bahwa setiap hari dalam kumpulan data memiliki tingkat kepentingan yang sama dan berbobot sama. Karena setiap hari baru berakhir, titik data yang tertua dibuang dan yang terbaru ditambahkan.
2. Weighted Moving Average (WMA)
Analisa teknikal Weighted Movibg Average (WMA) kurang lebih memiliki kemiripan dengan SMA, kecuali dalam hal memberikan bobot pada data yang terbaru.
Sama seperti SMA, WMA juga setiap harinya membuang harga penutupan yang tertua dan menambahkan yang terbaru.
3. Exponential Moving Average (EMA)
Analisa teknikal Exponential Moving Average (EMA) biasanya menyaring data secara infinite, dimana data-data lama tidak ada yang dibuang melainkan hanya dikurangi bobotnya secara eksponensial, namun bobotnya tidak sampai nol.
EMA memiliki kemiripan dengan WMA dalam hal membedakan bobot data antara data terdahulu dan yang terbaru, dimana dengan perhitungan ini, EMA dan WMA sama-sama lebih sensitif dengan pergerakan harga saham dibandingkan dengan SMA.
Demikian beberapa cara analisa teknikal moving average (MA) dalam investasi saham, yang perlu diketahui pelaku pasar modal. Semoga bermanfaat.
Editor: Jeanny Aipassa