Apa yang Dimaksud dengan Analisis On-Balance Volume (OBV) pada Investasi Saham?
Misalnya, investor institusional dengan kekuatan modal mereka, dapat menaikkan harga suatu saham, kemudian menjualnya setelah investor lain ikut-ikutan.
Jadi, analisis OBV dapat membentuk strategi perdagangan setelah mempertimbangkan indikator harga, volume, dan indikator teknis. Metode ini bermanfaat karena mencakup semua aspek utama pasar saham.
Sayangnya, analisis OBV memiliki keterbatasan mengenai indikator utama, sehingga meskipun menghasilkan prediksi, tetapi hanya sedikit yang dapat disampaikan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada pergerakan pasar.
Itu sebabnya, analisis OBV rentan menghasilkan sinyal palsu, sehingga banyak analis atau investor yang mengimbanginya dengan indikator lagging.
Adapun indikator lagging adalah tambahkan garis rata-rata bergerak ke On-Balance Volume untuk mencari penembusan garis. Anda dapat mengkonfirmasi penembusan harga jika indikator On-Balance Volume membuat penembusan bersamaan.
Sebagai catatan kehati-hatian dalam menggunakan analisis OBV adalah lonjakan volume yang besar dalam satu hari dapat menghilangkan indikator untuk waktu yang cukup lama.
Misalnya, pengumuman pendapatan yang mengejutkan, ditambahkan atau dihapus dari indeks, atau perdagangan blok institusional besar-besaran dapat menyebabkan indikator melonjak atau turun, tetapi lonjakan volume mungkin bukan indikasi tren.
Setelah Anda memahami apa yang dimaksud dengan analisis On-Balance Volume (OBV) pada investasi saham, berikut tiga aturan yang diterapkan saat menghitung OBV:
1. Jika harga penutupan hari ini lebih tinggi dari harga penutupan kemarin, rumusan menghitungnya yakni OBV saat ini = OBV sebelumnya + volume hari ini
2. Jika harga penutupan hari ini lebih rendah dari harga penutupan kemarin, maka: OBV saat ini = OBV sebelumnya - volume hari ini
3. Jika harga penutupan hari ini sama dengan harga penutupan kemarin, maka: OBV saat ini = OBV sebelumnya
Editor: Jeanny Aipassa