Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hore! QRIS Bisa Dipakai di China dan Korsel, Beli Dimsum dan Tteokbokki Lebih Mudah
Advertisement . Scroll to see content

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Oktober 2021

Selasa, 14 Desember 2021 - 10:59:00 WIB
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Oktober 2021
Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Oktober 2021 tercatat sebesar 422,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp6.057 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar Rp21 triliun dibandingkan posisi utang luar negeri pada September 2021 yang sebesar 423,8 miliar dolar AS atau Rp6.078 triliun.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi utang luar negeri pemerintah dan sektor swasta. Secara tahunan, posisi utang luar negeri di Oktober 2021 tumbuh 2,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 3,8 persen (yoy) di September 2021," kata Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Menurut dia, utang luar negeri pemerintah pada Oktober 2021 lebih tercatat sebesar 204,9 miliar dolar AS, berikurang dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 205,5 miliar dolar AS.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan utang luar negeri Pemerintah berkurang menjadi sebesar 2,5 persen (yoy) pada Oktober 2021 dibandingkan dengan 4,1 persen (yoy) pada September 2021.

"Penurunan posisi utang luar negeri tersebut terjadi seiring dengan beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman yang jatuh tempo di bulan Oktober 2021," ujar Erwin. 

Menurut dia, pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola utang luar negeri secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. 

Adapun penarikan utang luar negeri dalam periode Oktober 2021 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Erwin menjelaskan, dukungan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas hingga Oktober 2021 antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,3 persen), sektor jasa pendidikan (16,5 persen), sektor konstruksi (15,5 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,0 persen). 

Dia mengungkapkan, posisi utang luar negeri pemerintah masih tergolong relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi refinancing risk jangka pendek. 

"Hal ini disebabkan hampir seluruhnya merupakan utang luar negeri dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total utang luar negeri pemerintah," ungkap Erwin.

Sedangkan utang luar negeri swasta turun tercatat sebesar 208,4 miliar dolar AS pada Oktober 2021, menurun dari 209,2 miliar dolar AS pada September 2022.

"Pada September 2021. Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi sebesar 1,0 persen (yoy) pada Oktober 2021, setelah pada periode sebelumnya tumbuh rendah sebesar 0,4 persen (yoy)," tutur Erwin.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut