Cara Investasi Berdasarkan Jenis dan Tujuannya, Simak Selengkapnya

JAKARTA, iNews.id - Cara investasi berdasarkan jenis dan tujuannya dibedakan menjadi tiga kategori utama yakni jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Perbedaan pada jangka waktu ini mempengaruhi strategi dan instrumen investasi yang digunakan.
Investasi merupakan tindakan atau proses menanamkan uang atau sumber daya lainnya dalam suatu proyek, aset, atau usaha dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Tujuan utama dari investasi adalah untuk menghasilkan pengembalian modal (return on investment) yang lebih tinggi daripada jumlah yang diinvestasikan awalnya.
Untuk mengetahui cara berinvestasi, Anda harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti, diversifikasi portofolio, pemahaman atas tujuan investasi, dan kesadaran terhadap tingkat risiko yang terlibat dalam mengelola investasi.
Jenis investasi ini biasanya dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan yang akan datang dalam waktu relatif singkat, seperti dalam 1-3 tahun serta melibatkan instrumen keuangan yang lebih stabil dan likuiditas tinggi.
Instrumen seperti deposito, reksa dana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek cocok untuk tujuan investasi jenis ini. Pasalnya, jenis investasi jangka pendek ini cenderung lebih stabil dalam nilai, memiliki risiko yang rendah, dan likuiditas tinggi, sehingga mudah untuk Anda mengkonversi investasi menjadi uang tunai saat diperlukan. Selain itu, instrumen tersebut memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga atau imbal hasil.
Dalam investasi jangka menengah seperti ini, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan imbal hasil yang cukup untuk mencapai target keuangan dalam jangka waktu 3-10 tahun.
Instrumen investasi jangka menengah yaitu seperti reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, dan reksadana campuran yang memiliki risiko lebih tinggi tetapi juga menawarkan potensi imbal hasil yang baik dalam jangka waktu panjang.
Jenis investasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tujuan keuangan dalam jangka waktu yang lebih lama, seperti biaya pendidikan anak, biaya pernikahan, pembelian aset, atau dana pensiun. Jangka waktu investasi ini adalah diatas 10 tahun.
Semakin panjang periode investasi, semakin fleksibel pemilihan instrumen investasi, karena waktu yang panjang dapat membantu mengatasi fluktuasi pasar yang alami. Instrumennya meliputi reksadana saham, saham individu, logam mulia, properti. reksadana campuran, dan dana pensiun.