Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Kembali Menguat ke 8.419, Nilai Transaksi Tembus Rp19,39 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Cara Investasi Berdasarkan Jenis dan Tujuannya, Simak Selengkapnya

Sabtu, 04 November 2023 - 20:09:00 WIB
Cara Investasi Berdasarkan Jenis dan Tujuannya, Simak Selengkapnya
Cara investasi berdasarkan jenis dan tujuannya dibedakan menjadi tiga kategori utama yakni jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

Berikut cara berinvestasi:

1. Perhatikan Kesehatan Finansial yang Baik

Kesehatan finansial harus diperhatikan termasuk mempersiapkan dana darurat yang cukup untuk mengatasi keadaan darurat, seperti biaya medis mendesak, kesulitan ekonomi, atau hilangnya pekerjaan.

Dana darurat biasanya setara dengan 3 hingga 6 bulan biaya hidup Anda. Dana ini harus ditempatkan dalam rekening tabungan yang mudah diakses.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Setelah memiliki dasar keuangan yang kuat, tentukan tujuan investasi Anda dengan jelas, apakah bersifat jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.

Misalnya, tujuan jangka pendek mencakup pembelian mobil baru dalam dua tahun, sedangkan tujuan jangka panjang mungkin untuk mempersiapkan masa pensiun dalam 20 tahun. Tujuan yang jelas akan membantu Anda merancang strategi investasi yang sesuai.

3. Tentukan Toleransi Risiko

Tingkat risiko akan mempengaruhi alokasi aset Anda. Jika lebih konservatif, Anda mungkin akan memilih investasi yang lebih stabil, seperti obligasi. Jika Anda bersedia mengambil risiko lebih besar, saham atau investasi berisiko lainnya mungkin lebih sesuai. 

Oleh karena itu, risiko berkaitan dengan tingkat kenyamanan dan toleransi Anda terhadap fluktuasi nilai investasi.

4. Pemahaman Tentang Risiko Sistematis dan Nonsistematis

Risiko sistematis merujuk pada risiko yang terkait dengan seluruh pasar atau sektor ekonomi, dan ini adalah risiko yang tidak dapat dihindari oleh diversifikasi karena memPengaruhi semua jenis investasi.

Contoh-contoh risiko sistematis meliputi fluktuasi pasar saham, perubahan tingkat suku bunga, perubahan kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor ekonomi makro yang memengaruhi semua investasi di pasar.

Sementara risiko non-sistematis berkaitan dengan suatu instrumen investasi atau perusahaan tertentu. Ini adalah risiko yang dapat dihindari atau dikurangi melalui diversifikasi portofolio. Contoh-contoh risiko non-sistematis meliputi:
- Risiko bisnis (misalnya, kebangkrutan perusahaan tertentu), risiko likuiditas (ketidakmampuan untuk menjual aset dengan harga yang diinginkan).
- Risiko manajemen (kebijakan perusahaan yang buruk), dan risiko hukum (klaim hukum yang merugikan perusahaan atau investasi).

Itu tadi ulasan cara investasi berdasarkan jenis dan tujuannya yang dapat diketahui. Perlu diingat, pengetahuan yang baik dan perencanaan yang matang, dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam mencapai tujuan keuangan Anda melalui investasi.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut