Credit Suisse: 85 Persen Orang RI Punya Harta Kurang dari Rp150 Juta
ZURICH, iNews.id - Credit Suisse, bank investasi terbesar asal Swiss menyebut, tidak ada peningkatan kesejahteraan yang signifikan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam delapan tahun terakhir.
Dalam laporan terbaru bertajuk "Global Wealth Report 2018", Credit Suisse menyatakan, sejak Indonesia mengalami krisis finansial Asia tahun 1998/99, kekayaan masyarakat tumbuh empat kali lipat terhitung sejak 2000 hingga 2008.
Credit Suisse menulis, sejak tahun 2010, pertumbuhan ekonomi yang rata-rata mencapai 6 persen tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kenaikan kekayaan masyarakat Indonesia. Usai krisis finansial global melanda tahun 2008, jumlah rata-rata kekayaan individu sempat naik dan setelah itu bahkan turun dalam ukuran dolar AS.
"Dalam ukuran rupiah, pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 6 persen sejak 2010 sebagian besar tergerus inflasi," kata Credit Suisse, dikutip Minggu (21/10/2018).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia memang tergolong tinggi. Pada 2010, inflasi mencapai 6,96 persen, 2011 3,79 persen, 2012 4,3 persen, 2013 8,36 persen, dan 2014 9,36 persen. Baru pada tahun 2015 hingga 2017, inflasi stabil di level 3 persen. Salah satu penyebab inflasi berasal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.