Credit Suisse Dikhawatirkan Gagal Bayar, Investor Panik Lepas Saham
ZURICH, iNews.id - Credit Suisse mengalami goncangan akibat aksi lepas saham yang dilakukan investor karena panik (panic selling) dengan isu gagal bayar dan likuiditas lembaga keuangan global berusia 166 tahun itu.
Aksi lepas saham Credit Suisse terjadi secara besar-besaran pada Rabu (15/3/2023), akibat pernyataan Ammar al-Khudairy, ketua Saudi National Bank, pemegang saham terbesar Credit Suisse.
Dalam wawancara dengan televisi Bloomberg, Ammar al-Khudairy mengatakan Saudi National Bank tidak akan menginvestasikan lebih banyak dana ke Credit Suisse. Pernyataan itu, menimbulkan reaksi spontan investor yang langsung melepas saham Credit Suisse di Bursa Eropa.
Ammar al-Khudairy kemudian mengklarifikasi bahwa yang dimaksukannya adalah Saudi National Bank tidak akan menambah kepemilikan di Credit Suisse melampaui 9,9 persen yang sudah dimilikinya karena masalah regulasi. Pasalnya, peraturan perbankan Swiss menetapkan kepemilikan saham sebesar 10 persen harus tunduk pada regulasi otoritas setempat.
Namun klarifikasi yang disampaikan Ammar al-Khudairy tak mampu meredam kepanikan investor yang khawatir terhadap stabilitas sistem keuangan global setelah jatuhnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat pada pekan lalu.