Deposito Jadi Alternatif Kaum Milenial untuk Berinvestasi
Bicara soal risiko, Tedy menyebut bahwa uang yang didepositokan itu keamanannya terjamin. Berbeda jika kita berinvestasi di reksadana, bitcoin, crypto, yang sudah pasti lebih tinggi risikonya. Tapi jika menyimpan uang di Bank, risiko relatif kecil bahkan tidak ada sama sekali, krn dijamin LPS.
Tentunya harus mengikuti aturan penjaminan LPS yaitu 3T. Pertama, tercatat pada pembukuan bank. Kedua, tingkat bunga simpanan tidak melebihi bunga penjaminan LPS. Ketiga, tidak menyebabkan bank menjadi gagal (misalnya memiliki kredit macet).
Nah, bagi Milenial yang tidak ingin mengambil risiko dan tidak punya waktu untuk memantau pergerakan pasar, atau tidak ingin bermain-main dengan risiko, maka bermitra dengan BPR bisa menjadi pilihan yang tepat.
“Kepada nasabah, selain bunga deposito yang tinggi, kami juga memberikan akses secara mudah. Intinya, hasil bunga dari deposito dapat dicairkan secara tunai atau ditransfer dalam jangka waktu tertentu,” ujar Tedy.
Dia juga menambahkan, bahwa dana masyarakat yang disimpan di BPR itu juga digunakan oleh masyarakat yang berada di sekitar kantor BPR yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk penyaluran kredit kepada UMKM.
“Bila para milenial menyimpan dana di BPR, maka secara tidak langsung membantu UMKM yang membutuhkan pendanaan untuk pengembangan usaha dan bisnisnya,” tuturnya.
Editor: Aditya Pratama