Dolar AS Ambruk terhadap Yen
Masa jabatannnya berakhir pada bulan April. Hal ini juga menandakan kebijakan pelonggaran moneter BOJ akan tetap ada, dipandang sebagai faktor yang berpotensi membebani yen dan memperlemah kenaikannya.
Perdana Menteri Shinzo Abe akan mengajukan Kuroda ke parlemen akhir bulan ini, seseorang memberi penjelasan mengenai masalah tersebut pada hari Sabtu.
"Bukannya dolar akan meningkat tajam terhadap yen dalam beberapa hari mendatang hanya karena Kuroda akan ditunjuk kembali," kata Satoshi Okagawa, analis pasar global senior Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura.
"Tapi begitu pasar mereda, fokus mungkin akan kembali pada perbedaan dalam kebijakan moneter, dan itu bisa memberi kekuatan dolar sehingga naik terhadap yen," katanya.
Untuk saat ini, bagaimanapun, yen kemungkinan akan manantikan pergerakan di AS, terutama ekuitas global. Okagawa mengatakan, diperlukan beberapa pekan bagi pasar untuk mendapatkan ketenangan.
Terhadap sekeranjang enam mata uang utama, dolar turun 0,2 persen menjadi 90,2591 setelah menguat 1,4 persen pekan lalu. Pekan lalu, dolar mencatat minggu terkuatnya terhadap keranjang mata uang dalam hampir 15 bulan karena beberapa. Investor juga menyukai dolar untuk aset safe haven, namun tetap berisiko.
Euro bertahan stabil di 1,2258 dolar AS. Pekan lalu, mata uang itu turun 1,6 persen, kinerja mingguan terburuk sejak November 2016. Sterling bertahan stabil di 1,3820 dolar AS, turun 0,6 persen pada hari Jumat setelah perunding Brexit Uni Eropa memperingatkan Inggris bahwa kesepakatan transisi pasca-Brexit tidak diberikan.
Editor: Ranto Rajagukguk